Spirit of Aqsa- Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir Al-Barsh, mengumumkan, seorang dokter dan perawat syahid akibat serangan drone Israel di dekat salah satu rumah sakit di Gaza Utara.

“Dokter Muhammad Ghanem dan Perawat Muhammad Marzouq Salman gugur akibat serangan drone Israel di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di daerah proyek Beit Lahia,” ujar Al-Barsh dalam pernyataan pers pada Rabu (23/10/2024).

DIa menambahkan, ejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, sebanyak 1.047 pekerja sektor kesehatan telah gugur syahid, sementara 310 tenaga kesehatan ditangkap oleh tentara Israel.

Terkait pengepungan di Gaza Utara, Al-Barsh mengatakan bahwa tentara Israel terus mengepung rumah sakit di wilayah tersebut, membunuh warga sipil, dan memaksa mereka meninggalkan pusat-pusat penampungan.

“Rumah sakit di Gaza Utara kehabisan obat, air, dan makanan, sementara tentara Israel menghalangi akses bantuan internasional untuk mencapai mereka,” tambahnya.

Al-Barsh menekankan bahwa situasi di Gaza Utara sangat parah, dan bahwa tentara Israel melakukan kejahatan perang di hadapan mata dunia.

Kematian Pasien Akibat Kekurangan Oksigen

Di Gaza Utara, seorang pasien Palestina juga dilaporkan meninggal di Rumah Sakit Indonesia pada hari ini, meningkatkan jumlah pasien yang gugur akibat kekurangan oksigen selama pengepungan Israel menjadi tiga orang.

Direktur Rumah Sakit Indonesia, Marwan Sultan, menyatakan bahwa seorang pasien wanita berusia 55 tahun meninggal dunia akibat fibrosis hati yang diperparah oleh kekurangan oksigen, yang terjadi karena pengepungan rumah sakit oleh tentara Israel selama beberapa hari terakhir.

“Kami tidak dapat keluar untuk menguburkannya akibat pengepungan, sehingga kami terpaksa menguburkannya di dalam salah satu bangunan yang memiliki lahan berpasir,” ujar Sultan.

Sabtu lalu, dua pasien di unit perawatan intensif Rumah Sakit Indonesia juga meninggal dunia, menurut Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Barsh.

Dalam pernyataan sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa tentara Israel telah meningkatkan serangan terhadap sistem kesehatan di Gaza Utara dalam upaya yang jelas untuk menghentikan layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Sejak 5 Oktober 2023, militer Israel telah melakukan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama menargetkan Kamp Jabalia dan kota sekitarnya di Gaza Utara. Israel mengklaim serangan tersebut bertujuan mencegah Hamas memperkuat posisinya di wilayah tersebut, sementara warga Palestina percaya bahwa tujuan Israel adalah untuk menduduki wilayah tersebut dan mengusir penduduknya.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here