Spirit of Aqsa- Seorang petugas medis, Naveen Al-Dawaousa, yang menjadi saksi serangan di tempat pengungsia UNRWA di Kamp Jabalia. Dia mengatakan, pasukan Israel tidak memberikan waktu bagi pengungsi untuk meninggalkan lokasi sebelum mengebomnya.

Serangan ini menyebabkan 10 orang syahid dan lebih dari 30 lainnya luka-luka, mayoritas di antaranya anak-anak.

Al Jazeera melaporkan, warga sedang mengevakuasi jenazah korban serangan di jalanan Kamp Jabalia. Pasukan Israel menargetkan warga sipil, termasuk anak-anak, saat mereka sedang berusaha mendapatkan air.

Dengan dukungan luas dari Amerika Serikat, perang penghancuran massal yang dilakukan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 142.000 warga Palestina tewas atau terluka, dengan lebih dari 10.000 lainnya masih hilang, serta menyebabkan kerusakan besar dan kelaparan yang menewaskan puluhan anak-anak dan orang tua.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here