Spirit of Aqsa- Sebuah video yang dirilis oleh militer Israel memperlihatkan momen terakhir sebelum Yahya Sinwar, Kepala Biro Politik Hamas, syahid. Dalam video tersebut, Sinwar terlihat mengenakan penutup wajah, duduk di atas sofa, dan berusaha menjatuhkan sebuah drone kecil yang sedang merekam area sekitarnya.
Militer Israel melaporkan bahwa Sinwar terluka parah setelah rumah tempat ia berada diserang oleh tembakan tank. Setelah serangan itu, pasukan infanteri Israel mengirim drone untuk memeriksa siapa yang ada di dalam rumah tersebut.
Dalam video yang direkam oleh drone tersebut, Sinwar terlihat mencoba menjatuhkan drone dengan tongkat, sementara ia duduk di sofa dengan tangan yang berdarah dan terluka parah.
Sumber Israel menyebutkan bahwa Sinwar terus berjuang hingga akhir. Sebelum rumah yang menjadi tempat perlindungannya dibombardir, pemimpin Hamas tersebut masih sempat menembakkan senjata ringan ke arah pasukan Israel yang merangsek ke wilayah tersebut.
Militer Israel juga merilis gambar barang-barang yang diklaim sebagai milik Yahya Sinwar setelah kematiannya di Tel Sultan, sebuah wilayah di Rafah, Gaza selatan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi mengumumkan dalam pidato televisi pada Kamis malam bahwa Yahya Sinwar telah syahid dalam operasi militer di Gaza. Netanyahu mengatakan, “Sinwar telah dieliminasi oleh tentara kami, tetapi misi ini belum selesai, kami harus membawa pulang para sandera.”
Menurut laporan Russia Today, dalam gambar pertama terlihat barang-barang pribadi seperti buku doa harian, tasbih, jam tangan, permen, pita perekat, dan uang tunai sebesar 1.600 shekel (setara dengan 430 dolar AS).
Di gambar kedua, terlihat senapan serbu AK-47, dua magazin peluru, dan perlengkapan militer lainnya.
Situs Russia Today juga melaporkan, Sinwar menghabiskan hari-hari terakhirnya tanpa makanan, di lokasi yang jauh dari para pengungsi sipil di Gaza. Media Israel sebelumnya mengklaim bahwa Sinwar membawa tas berisi bahan peledak dan berada di antara para tawanan Israel. Namun, wilayah tempat Sinwar menemui ajalnya adalah salah satu titik pertempuran sengit antara faksi-faksi Palestina dan militer Israel.
