Spirit of Aqsa- Harian Haaretz melaporkan, polisi Israel menangkap lima orang selama aksi protes di Jalan Ayalon, pusat Tel Aviv, yang menuntut adanya kesepakatan pertukaran tawanan dengan faksi-faksi perlawanan Palestina.
Pada Sabtu ini, keluarga tawanan Israel di Gaza memblokir sebagian Jalan Ayalon, jalan utama di pusat Tel Aviv, dan membakar api sambil menuntut segera dilakukan kesepakatan pertukaran tawanan.
Saluran televisi Israel Channel 12 melaporkan bahwa para demonstran, termasuk keluarga tawanan, menutup jalan utama dan membawa spanduk dengan nama 101 warga Israel yang masih ditawan di Gaza. Mereka menyerukan pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah guna memulangkan para tawanan tersebut.
Keluarga para tawanan menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengabaikan nasib keluarga mereka demi mempertahankan posisinya secara politis. Mereka juga mengungkapkan kekecewaannya atas tidak diutamakannya isu tawanan ini dalam agenda pemerintah.
Israel memperkirakan bahwa masih ada 101 warga Israel yang ditahan di Gaza dari total 239 orang yang ditawan sejak serangan 7 Oktober 2023. Sebagian dari mereka dibebaskan melalui kesepakatan pertukaran selama gencatan senjata sementara pada November lalu, sementara Hamas mengklaim bahwa puluhan tawanan tewas akibat serangan udara Israel.
Negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, kini berada di titik krusial akibat penolakan Netanyahu untuk menghentikan operasi militernya di Gaza, meskipun Hamas menuntut penarikan penuh pasukan Israel dan kembalinya pengungsi Palestina.