Spirit of Aqsa, Palestina – Pengacara syekh Raed Sholah, Khalid Zabariqah, mengatakan, penjajah Israel menempatkan syekh Raed Sholah di sel isolasi di penjara Asqalan. Selain itu, Syekh Sholah tengah berada dalam keadaan dalam situasi yang sulit.

Khalid menjelaskan, syekh Sholah menghadapi 3 hal yang menyulitkan, pertama wabah corona dimana usia beliau di atas 60 tahun, dan penjara menjadi lahan yang subur untuk virus ini. Kemudian cuaca yang sangat panas yang tengah menerpa seluruh negeri, dan terakhir berada di sel isolasi yang keras dibandingkan para tawanan lainnya.

Khalid menyebutkan bahwa penjara Israel sengaja mengisolasi syekh di sel yang berdekatan dengan sel para criminal pelaku kejahatan berat.

Syekh Sholah menghadapi semua ini dengan penuh kesabaran, beliau menyusun agenda kegiatan dengan cermat, mulai membaca, menulis, berpikir untuk menghasilkan karya pemikiran dan sastra, dimana beliau mampu menyelesaikan bacaan sejumlah buku dalam tempo yang singkat.

Dijelaskan Zabariqah, meski kebijakan pihak penjara sangat keras, namun hal itu tak berdampak banyak bagi beliau sebagai tokoh pejuang, yang terus menampilkan pesan konsisten terhadap perjuangan Palestina, yang mengantarkannya ke penjara Israel secara dzalim.

Meski pihak penjara mengisolasi syekh, di saat yang sama menolak mengijinkan masuk surat kabar maupun majalah tanpa ada alasan hukum, hal ini menunjukan betapa pihak Israel sangat ingin melakukan balas dendam kepada syekh Raed.

Disebutkan bahwa syekh Raed Sholah masuk penjara pada 16 Agustus lalu, setelah pengadilan Israel di kota Haifa menyetujui vonis selama 28 bulan bagi beliau, dengan masa percobaan 11 bulan sebelum masuk penjara saat ini.

Pihak penjara Israel memindahkan syekh Raed Sholah dari penjara Jalmah ke sel isolasi di penjara Asqalan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here