Spirit of Aqsa, Palestina- Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania melaporkan, Teroris Israel telah mengebom 245 kilometer persegi, setara dengan 67% dari total wilayah Jalur Gaza.
Dari pengeboman tersebut, tercatat dua juta warga Palestina terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian. Itu merupakan 90% dari jumlah penduduk Jalur Gaza. 79.200 unit rumah hancur total dan 207.000 unit rumah rusak sebagian karen pengeboman yang dilakukan teroris Israel.
Observatorium Euro-Mediterania menjelaskan, teroris Israel sengaja menghancurkan dan menyebabkan kerusakan pada fasilitas infrastruktur di Jalur Gaza, yang sejauh ini mencakup 334 sekolah, 1.720 fasilitas industri, 478 masjid dan 3 gereja, serta 171 kantor pusat pers dan media serta 199 situs arkeologi.
Selain itu, serangan udara teroris Israel juga menarget fasilitas kesehatan. Ada 235 fasilitas kesehatan yang menjadi sasaran. Diantaranya terdapat 26 rumah sakit, 63 klinik, dan 146 unit ambulans, sehingga jumlah rumah sakit yang kini beroperasi hanya 13, dan sebagian dari 36 rumah sakit yang ada di Jalur Gaza, sedangkan kurang dari 17% puskesmas yang masih beroperasi dan menyediakan layanan mereka secara parsial.
Pasukan Israel masih mengepung dan mengebom Rumah Sakit Al-Amal, yang berafiliasi dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah, di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan. Selama beberapa hari terakhir, gedung asosiasi, yang menampung rumah sakit, dibom beberapa kali. Hal itu menyebabkan tujuh warga sipil syahid. termasuk seorang pegawai rumah sakit.
Tentara Israel juga mengeluarkan perintah evakuasi baru, seperti yang terjadi pada tanggal 29 Januari, menuntut agar penduduk dan pengungsi yang berada di sebelah barat Kota Gaza di lingkungan kamp Al-Nasr, Sheikh Radwan, Al-Shati, Northern Sands, Southern Sands, dan Al-Sabra, Sheikh Ajlin, dan Tal al-Hawa di Kota Gaza, dengan eksodus ke Deir al-Balah di tengah Jalur Gaza.