Gaza (Jaringan Berita Quds) – Yazen Al-Zuwaidi, seorang jurnalis foto untuk Saluran Berita Al-Ghad, gugur kemarin dalam serangan udara teroris Israel yang menargetkan dia di Gaza utara.
Dalam pernyataan persnya, saluran berita tersebut meminta pertanggungjawaban militer teroris Israel karena menargetkan jurnalis dan tim media di Gaza, dan mendesak organisasi hak asasi manusia internasional untuk mengutuk kejahatan penjajah Israel terhadap jurnalis.
Dengan terbunuhnya Al-Zuwaidi, jumlah jurnalis yang kehilangan nyawa mereka di tangan pasukan teroris Israel di Gaza sejak 7 Oktober meningkat menjadi 118 orang, menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza.
Sementara itu, Reporters Without Borders mengumumkan bahwa Pengadilan Kriminal Internasional bermaksud menyelidiki kejahatan pendudukan Israel terhadap jurnalis di wilayah Palestina, termasuk Gaza.
Laporan tersebut mengutip Ketua Jaksa ICC, Karim Khan, yang mengatakan bahwa penyelidikan terhadap pelanggaran di wilayah Palestina akan mencakup kejahatan yang dilakukan terhadap jurnalis.
Organisasi tersebut sebelumnya telah mengajukan dua permintaan kepada ICC mengenai jurnalis yang kehilangan nyawa di wilayah tersebut sejak 7 Oktober 2023. Organisasi tersebut menyatakan bahwa terdapat alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa jurnalis yang tercantum dalam permintaan tersebut adalah korban serangan yang merupakan kejahatan perang dan bahwa bukti yang ada menunjukkan adanya penargetan yang disengaja terhadap para jurnalis ini.
Sejak 7 Oktober 2023, pasukan penjajah Israel telah melancarkan perang destruktif di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 23.843 orang syahid dan 60.317 orang terluka, sebagian besar di antara anak-anak dan perempuan.
Kerusakan infrastruktur yang meluas telah menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti yang dilaporkan oleh otoritas Gaza dan PBB.