Spirit of Aqsa, Palestina- Pakar militer, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan, pasukan Israel mulai menarik diri secara bertahap dari Jalur Gaza sejak dimulainya pembicaraan tentang pembentukan zona penyangga pekan lalu.
“Penarikan ini mencakup wilayah Syekh Radwan, Tal Al-Hawa, Syekh Ajlin, Al-Rimal, Beit Lahia, dan Beit Hanoun,” kata Al-Duwari, dikutip Aljazeera, Rabu (3/12).
Sebelumnya, Israel menarik delapan brigade dari Jalur Gaza utara dan hanya mempertahankan empat brigade. Namun, pasukan ini tampaknya menerima perintah untuk mundur setelah pertempuran sengit di Shuja’iya, al-Daraj dan al-Tuffah,
Penarikan dimulai pada Ahad (31/12), karena ketidakmampuan pasukan Israel untuk maju. Hal itu berasal dari analisis video yang dipublikasikan oleh kelompok pejuang Palestina selama dua hari terakhir.
Al-Duwairi mengatakan, dua hari terakhir ini terjadi transformasi radikal di tingkat politik dan militer Israel. Dia mencatat, pejuang Palestina mengambil keuntungan dari mundurnya pasukan Israel untuk menimbulkan kerusakan besar pada pasukan Israel.
“Brigade Al-Qassam berhasil menyeret pasukan pendudukan ke dalam ‘zona pembunuhan, menimbulkan kerugian yang memaksa mereka mempercepat penarikan pasukan pendudukan sebagai persiapan rehabilitasi dan penggunaan di tempat lain,” kata Al-Duwairi.
Di wilayah Bureij, pasukan Israel terpaksa mundur dan meninggalkan wilayah yang mereka masuki di bagian timur. Meskipun mereka mencapai beberapa kemajuan di sisi barat dan barat laut. Namun, mereka juga menghadapi perlawanan sengit.
“Israel tidak mampu melanjutkan serangan dalam jangka waktu yang lama, karena perlawanan masih mampu menghadangnya di segala wilayah, sehingga Israel tidak dapat mengambil kendali penuh, seperti yang terjadi di wilayah Juhr al-Dik di Jalur Gaza bagian utara,” ungkap Al-Duwairi.