Spirit of Aqsa, Palestina- Profesor studi perdamaian di Universitas Bradford, Paul Rogers, mengatakan, Israel kalah dalam perang melawan Hamas. Akan tetapi, PM Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya tidak akan pernah mengakui hal itu. 

Menurut dia, narasi resmi Israel menyebut Hamas melemah, tetapi kenyataannya, doktrin kekuatan besar tentara Israel yang gagal.

Rogers menunjukkan dalam artikelnya di The Guardian, sampai baru-baru ini, narasi perang di Gaza sangat tergantung pada kendali tentara Israel dan Kementerian Pertahanan.

Reputasi internasional Israel telah merosot dengan kematian 20 ribu warga Palestina, lebih dari 50 ribu luka, dan penghancuran sebagian besar Jalur Gaza. 

Namun, tentara Israel masih bisa mempromosikan narasi tentang kelemahan Hamas. Bahkan, mereka mengklaim perang di Jalur Gaza utara hampir selesai, dan akan diikuti oleh kesuksesan di Jalur Gaza selatan. Akan tetapi, hal itu hanya sebatas klaim saja.

Dia menjelaskan, jurnalis internasional saat ini tidak masuk ke Jalur Gaza. Mereka tertahan di Al-Quds, dan hanya menerima rilis pers dari militer Israel. 

Namun hal itu akan berubah jika fakta terungkap. Misalnya klaim Israel soal markas Hamas di bawah Rumah Sakit Al-Shifa. Tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. 

“Tentara Israel bahkan tidak dapat menentukan lokasi tahanan Israel, meskipun memiliki beberapa informasi intelijen yang paling maju di dunia,” ujar Rogers, dikutip dari Aljazeera.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here