Spirit of Aqsa, Palestina- Sejak operasi Taufan Al-Aqsa, perusahaan-perusahaan Israel menghadapi krisis dalam mengumpulkan likuiditas dari pasar luar negeri, sehingga mereka beralih ke pasar dalam negeri.
Di sisi lain, kerugian akibat perang di Gaza memaksa bank-bank dan perusahaan-perusahaan Israel untuk mencari sumber likuiditas, pada saat harga aset Israel sedang menurun di pasar internasional.
Media keuangan Israel, Globes, melaporkan, perusahaan Israel Discount Investment Corporation akan menjual sahamnya di perusahaan telekomunikasi Israel.
“Discount Investment Corporation Ltd. memberi tahu Bursa Efek Tel Aviv bahwa mereka sedang dalam pembicaraan untuk menjual 36% sahamnya, yang merupakan saham pengendali di perusahaan telekomunikasi Israel,” demikian Globes, Kamis (30/11).
Discount Investment mengatakan, perundingan tersebut hanya dalam tahap awal dan ketentuan kesepakatan, termasuk pembayaran dan struktur, belum disepakati. Tidak ada kepastian bahwa perundingan tersebut akan mengarah pada penyelesaian kesepakatan.
Sejak operasi Taufan Al-Aqsa, perusahaan-perusahaan Israel menghadapi krisis dalam mengumpulkan likuiditas dari pasar luar negeri, sehingga mereka beralih ke pasar dalam negeri.
Sebagai bagian dari langkah ini, Discount mengumumkan pembatalan pembelian swap yang rencananya akan diterapkan pada seri obligasinya, menurut laporan tersebut.
Discount Investment Company mengumumkan pada awal bulan ini, mereka sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan seri obligasi baru sebagai bagian dari penawaran pembelian silang yang dirancang untuk memperpanjang umur rata-rata utang dan meningkatkan arus kas selama dua tahun ke depan.
Perusahaan tersebut seharusnya menjaminkan saham Perusahaan Telekomunikasi Israel sebagai jaminan atas obligasi baru tersebut untuk memungkinkan Discount Investment mendaur ulang utang dari perdagangan obligasi yang ada dengan imbal hasil yang menarik.
36% saham Discount Investment di Israel Telecom diperkirakan bernilai sekitar NIS 680 juta.