Spirit of Aqsa, Palestina- Ahmed Jamil Azm, Profesor Hubungan Internasional (HI) di Universitas Qatar, menegaskan, perjanjian gencatan senjata merupakan kemenangan bagi Hamas serta faksi pejuang Palestina.
“Jika Israel menemukan peluang untuk tidak menerapkan apa yang harus diterapkan (syarat) dalam perjanjian, mereka akan menemukan ribuan alasan untuk melakukannya, dan bahkan tanpa alasan pun mereka siap untuk mundur,” ujar Jamil dalam wawancaranya dengan Al-Jazeera, dikutip Jumat (24/11).
Profesor Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, Khalil Al-Anani, percaya bahwa “Israel gagal total dalam mencapai pencapaian militer di lapangan selama 6 minggu perang.”
Apa bentuk kemenangan pejuang Palestina?
Pertama, gencatan senjata merupakan buah ketabahan pejuang Palestina dalam menghadapi militer Israel yang didukung Amerika Serikat. Gencatan senjata juga wujud frustasi Israel yang tak mencapai prestasi militer apapu selama enam minggu perang.
Jamil Azm memaparkan, kekalahan militer Israel sebenarnya bisa dilihat dari narasi mereka sejak awal. PM Benjamin Netanyahu mengaku akan terus bertempur untuk membebaskan tahanan. Tetapi, hingga enam pekan berperang, tidak ada satupun tawanan yang berhasil dibebaskan.
“Gencatan senjata tersebut merupakan pengakuan tidak langsung pertama Israel atas kegagalan operasi militer darat yang bertujuan untuk menyelamatkan para sandera dengan kekuatan militer,” katanya.
Hal ini juga merupakan kegagalan yang menyedihkan bagi kabinet perang Israel yang mengusung slogan “Tidak untuk menghentikan perang, tidak untuk perjanjian pertukaran tahanan.”
“Tapi, sekarang perang telah dihentikan, meskipun untuk sementara, dan perjanjian pertukaran tahanan telah diselesaikan,” ujar Jamil Azm.
Kedua, tekanan internal dan eksternal terhadap pemerintahan Netanyahu, yang memaksanya dengan enggan menerima kesepakatan pertukaran dan gencatan senjata.
Dari sudut pandang politik, Israel mendapat tekanan politik dar dunia internasional. Sehingga, Netanyahu terpaksa gencatan senjata. Selain itu, gencatan senjata merupakan buah tekanan yang diberikan pejuang Palestina terhadap Israel.
