Spirit of Aqsa, Palestina- Saat pejuang Palestina melancarkan aksi perlawanan, kelompok siber juga melancarkan geriliya digital untuk melawan zionis Israel. Perang dunia maya terjadi secara rahasia dan tanpa suara. Arena pertempuran adalah internet, komunikasi, dan server.
Sejauh ini ada tiga kelompok peretas di antaranya Cyber Flood Al-Aqsa yang berhasil meretas Kementerian Pertahan Israel dan mengungkap identitas lengkap tentara regulare dan cadangan. Cyber Toufan Operations mengulik data perusahaan yang mendukung Israel. Taufan Siber Al-Aqsa mengungkap data medis tentara dan mendapatkan banyak tentara yang stress atau memiliki gangguan kejiwaan akut.
Identitas para penyerang tidak terungkap. Ilan Musleh, Direktur Departemen Informasi dan Keamanan Siber di Bayna Computer Communications, mengatakan, salah satu bentuk serangan mematikan yang dilancarkan Hamas terhadap Israel juga datang dalam serangan siber di ruang digital.
“Pada saat krisis, ancaman serangan siber meningkat,” kata Musleh, dikutip Al Jazeera, Kamis (23/11). Hal ini dikonfirmasi oleh Check Point yang melaporkan, pada pertengahan Oktober terjadi peningkatan serangan siber terhadap Israel sebesar 18%.
Meretas Kementerian Pertahanan
Kelompok Cyber Flood Al-Aqsa berhasil menembus Kementerian Pertahanan Israel, mengulas sejumlah informasi tentang Divisi Militer Gaza Utara Israel. Kelompok itu membeberkan nama-nama tentara Israel, foto tentara, pangkat militer, nomor dinas, dan tempat tinggal mereka.
Ada juga data tentara Israel berkewarganegaraan ganda dari beberapa negara, antara lain Kanada, Belgia, dan Ukraina.
Ungkap Data Tentara yang Stres, Rekaman Medis, dan Rasisme
Taufan Siber Al-Aqsa mengulik informasi pribadi tentang evaluasi kejiwaan dan medis tentara Israel. Petugas Kemenhan Israel juga kedapatan berbuat rasis. Sejumlah tentara dilabeli kata “hitam” yang merujuk pada tentara bayaran dari Afrika.
Selain itu, Taufan Siber juga mengungkapk data tentara yang mengalami penyakit mental sampai kehidupan pribadi hingga arsip rahasia dari Kemenhan Israel.
“Beberapa dari tentara ini mencantumkan kondisi psikologis di samping nama mereka dan dengan jelas menunjukkan beberapa dari mereka menderita masalah psikologis yang serius,” demikian Al Jazeera, Kamis (23/11).
Meretas IKEA dan Perusahaan Israel
Cyber Toufan Operations meretas sejumlah situs web Israel dan berhasil mengambil file dari perusahaan web hosting Signature-IT, yang kliennya mencakup perusahaan komersial seperti Ace, Shefa Online, Pusat Rumah, Depot Mobil, dan IKEA.
Koran Israel, Yedioth Ahronoth dan Ynet mengonfirmasi hal tersebut. Data yang diretas berupa data puluhan ribu detail karyawan dan planggan serta transaksi yang dilakukan perusahaan. Peretasan itu dilakukan bukan untuk minta tebusan, tapi bagian dari aksi perlawanan Palestina.
Cyber Toufan Operations juga mengambil file data berjumlah sekitar 16 gigabyte dari database berbagai situs yang disimpan di server perusahaan. File tersebut berisi informasi tentang toko online yang mencakup sekitar 2,2 juta pengguna yang telah melakukan pembelian di situs tersebut.
Cyber Toufan Operations juga mampu menemus situs Kementerian Pertahanan dan memperoleh jutaan data tentang tentara cadangan serta tentara reguler Israel.