Spirit of Aqsa, Palestina- NBC News America menayangkan laporan tentang Israel yang terlalu sering mengeluarkan informasi tidak akurat dan kontroversial. NBC mencontohkan peristiwa kompleks Al-Shifa dan Rumah Sakit Al Rantisi.
Dalam peristiwa itu, NBC menyoroti tindakan militer Israel yang menjadikan kalender Arab yang diklaim sebagai nama orang-orang Hamas di Al-Shifa dan penggunaan tirai yang disebut bukti Hamas menahan tahanan di rumah sakit dan RS Al Rantisi.
Bukti tidak akurat tersebut melemahkan kredibilitas zionis israel. NBC mengutip para ahli yang mengatakan, jika bukti nyata yang serius tidak ditemukan di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, maka klaim teroris Israel sangat sulit dipercaya oleh publik global.
“Kalau bukti tidak akurat bahwa rumah sakit tersebut adalah markas besar kepemimpinan Hamas, Israel akan menjadi seperti anak laki-laki yang meminta bantuan serigala, tapi tidak ada yang percaya padanya karena dia berbohong,” kata seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace.
“Bahkan jika mereka menemukan sesuatu, tidak ada yang akan mempercayai mereka, dan pada titik ini kredibilitas mereka sedang terancam,” lanjutnya.
Sejak 7 Oktober, kata NBC, Israel sudah sering memberikan bukti tidak akurat. Upaya Israel untuk membutikan klaimnya justru merugikan mereka sendiri. Seperti yang terjadi
NBC menunjukkan, upaya Israel untuk membuktikan kasusnya terkadang merugikan mereka sendiri. Seperti yang terjadi saat jurubicara militer Israel, Daniel Hagari, yang menyebut tirai sebagai tempat menjaga tahanam di Rumah Sakit Al Rantisi, Jalur Gaza utara.
Demikian kalender di Rumah Sakit Al-Shifa yang dianggap sebagai hal konyol. Hal itu sudah tersebar di media sosial dan menjadi bahan olok-olokan publik global.
Tak sampai di situ, militer Israel juga kedapatan menyebarkan informasi palsu pada pekan lalu melalui Ofir Gendelman, jurubicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ofir men-tweet sebuah video yang menunjukkan warga Gaza memalsukan luka dengan make-up. Namun itu dibantah oleh publik dan mengungkap itu merupakan proses pembuatan fil dari Lebanon. Ofir lalu menghapus tweet tersebut.