Spirit of Aqsa, Palestina – Komunikasi rahasia dikabarkan tengah berlangsung antara Israel dan Arab Saudi yang berfokus pada memberikan peran penting bagi kerajaan Saudi dalam pengelolaan dana abadi Islam di Yerusalem. Surat kabar Israel Hume mengungkapkan, pertemuan Riyadh dan Tel Aviv itu, termasuk panggilan telepon yang dilakukan secara rahasia melalui diplomat dan pihak keamanan tingkat tinggi dari Israel, Amerika Serikat (AS), dan Arab Saudi, sebagai bagian dari upaya untuk memajukan program “Kesepakatan Abad Ini.

Laporan itu juga mengungkap penentangan keras Yordania terhadap setiap perubahan dalam Dewan Endowmen Islam di Masjid Al-Aqsha, yang kini berubah karena peran intensif Turki yang sedang berlangsung di situs suci itu.  Laporan surat kabar itu juga menuduh para delegasi Palestina, melalui keanggotaan mereka di dewan, membuka jalan bagi elemen-elemen Iran dan Turki untuk mendirikan pijakan di Masjid Al-Aqsha, melalui berbagai asosiasi yang menerima dana puluhan juta dolar dana dari Pemerintah Turki berdasarkan perintah yang jelas dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Akibatnya, pihak Yordania menyampaikan kepada Israel dan AS pesan bahwa keluarga kerajaan di Yordania akan bersedia mengurangi penentangannya terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan masuknya perwakilan Saudi dalam dewan, tanpa mempengaruhi posisi khusus kerajaan. Sebagai imbalannya, pihak Yordania menetapkan bahwa Saudi akan memompa dana ke masyarakat Islam yang aktif di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha, dan memberikan tekanan politik untuk menghapus asosiasi Muslim Turki yang beroperasi di kota itu di bawah perlindungan Palestina.

Jika orang-orang Yordania mengizinkan orang-orang Turki untuk bekerja secara bebas di Masjid Al-Aqsha, mereka akan tetap tinggal setelah beberapa tahun sebagai pemilik posisi khusus dalam pengelolaan tempat-tempat suci,” kata surat kabar itu mengutip seorang diplomat senior Arab.

Yordania membutuhkan uang dan pengaruh Arab Saudi di Yerusalem untuk mengusir Erdogan, yang juga memenuhi kepentingan Israel dan AS karena ini sejalan dengan upaya mereka menjalankan ‘Kesepakatan Abad Ini’ kata sumber itu.  Dukungan dari Arab Saudi juga akan membawa sentimen serupa dari UEA dan Bahrain, serta negara-negara Arab lainnya untuk mendukung rencana perdamaian yang disebut Presiden Donald Trump serta ambisi Netanyahu untuk mencaplok Tepi Barat. Sumber itu menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah langkah ini mulai berlaku.

Dia menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk memasukkan delegasi Saudi sebagai pengamat, tidak mengikat hanya sehingga status eksklusif Yordania tidak rusak. Menurut Arabi21, Direktur Jenderal Endowmen Islam dan Urusan Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Azzam Al-Khatib dengan cepat bergerak untuk menyangkal laporan tidak berdasar itu, dengan membenarkan perwalian warisan Yordania dan perlindungan historis dari situs-situs suci.

Sumber-sumber di Yordania yang berbicara dengan Arabi21 juga membantah laporan yang diterbitkan oleh media Israel, dan mencatat bahwa pemberitaan media itu salah. (Admin/Indonesiainside.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here