Spirit of Aqsa, Palestina – Sekelompok tentara Israel terekam kamera dengan sengaja melemparkan kaleng gas air mata ke rumah seorang warga Palestina. Selain itu, mobil milik warga Palestina itu ditusuk dengan pisau sangkur oleh para tentara.
Kelompok hak asasi manusia Israel, B’tselem, yang merekam kejadian tersebut, mengungkapkan bahwa rumah yang ditarget oleh para tentara adalah milik seorang penyelenggara aksi protes Palestina. Video-video itu, yang dirilis oleh Haaretz, memperlihatkan kejadian di desa Kafr Qaddum, Tepi Barat, saat tentara Israel memasuki wilayah itu, setelah aksi protes mingguan menentang perluasan permukiman Israel.
Perluasan di wilayah itu ditentang, karena akan memblokir salah satu jalan utama yang menghubungkan desa itu dengan Nablus. Dalam salah satu video, terlihat seorang pasukan penjajah terlihat berjalan menyusuri jalan kosong ke arah sebuah mobil. Tentara itu kemudian berlutut dan menusuk ban mobil itu, kemudian bergabung dengan tiga rekannya lagi.
Dalam video lain, tampak sekelompok tentara berjumlah lima orang, berdiri di luar sebuah rumah, kemudian melemparkan dua kaleng gas air mata ke arah rumah itu. Saat tabung mengeluarkan asap, para prajurit berjalan pergi.
Rumah itu milik Murad Shetewi, kepala penyelenggara aksi protes mingguan di wilayah itu. Shetewi memberi tahu Haaretz bahwa kaleng gas air mata itu mendarat di teras rumahnya sementara istri dan lima anaknya berada di dalam rumah. Akibat peristiwa itu, mereka dikabarkan membutuhkan pertolongan pertama untuk inhalasi oksigen.
Dia menambahkan bahwa gas air mata dilemparkan ke rumahnya berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir, dan bannya ditusuk sebanyak dua kali dalam sebulan terakhir.
“Saya bahkan tidak dekat dengan tempat protes berlangsung, saya tidak mengerti mengapa mereka melakukannya,” katanya kepada Haaretz. “Dia memangkas empat ban saya. Masing-masing harganya sekitar 200 shekel atau sekitar Rp855.000, dari mana saya bisa mendapatkan uang itu?”
Btselem juga mendokumentasikan apa yang mereka sebut sebagai penargetan secara sengaja tangki air milik rumah-rumah di Kafr Qaddum selama serangan tentara yang menyertai aksi protes mingguan.
Karena kekurangan air di wilayah Palestina, sebagian besar rumah dilengkapi dengan tangki penyimpanan di atap. Btselem mengatakan bahwa sejak awal April, 24 tangki air rusak di desa-desa itu, beberapa di antaranya bahkan dirusak lebih dari sekali, menyebabkan penduduk mengalami krisis air.
“Kerusakan pada tangki air adalah penyalahgunaan dan merupakan tindakan ilegal hukum kolektif,” kata Btselem di situsnya. “Karena penduduk sekarang harus mengikuti langkah-langkah higienis yang ketat, termasuk sering mencuci tangan, karena merebaknya virus corona, perilaku ini bahkan lebih parah.” (Admin/Indonesiainside.id)