Spirit of Aqsa, Palestina– Otoritas penjajah Zionis Israel Zionis meningkatkan pembangunan permukiman ilegal Yahudi di Tanah palestina. Peningkatan pembangunan itu bertujuan untuk menyita sisa tanah di Tepi Barat, memaksakan fakta-fakta baru, dan mengepung warga Palestina di kota-kota dan desa-desa mereka.
Peneliti urusan Israel, Muhammad Sobha, mengatakan, penjajah Zionis Israel adalah entitas permukiman, dan para pemimpin permukiman Yahudi yang ada di dalamnya mempersiapkan proyek permukiman Yahudi sebelum mereka berkuasa.
Sobha menjelaskan, penjajah Zionis Israel melancarkan serangan permukiman melalui proyek-proyek yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk membawa perubahan besar dalam jumlah pemukim pendatang Yahudi yang menetap di tanah Tepi Barat.
Dia menyatakan, menteri ekstremis Israel, Bezalel Smotrich, telah menyiapkan rencana untuk mengembangkan dan membangun 155 blok permukiman Yahudi dan proyek permukiman Yahudi dalam waktu dua tahun.
Sobha menambahkan, Smotrich mempresentasikan proyek permukiman Yahudi terpadu untuk merebut sebagian besar tanah Tepi Barat.
Selain rencana “Smotrich”, Perdana Menteri Zionis Israel, Benjamin Netanyahu, juga menyiapkan proyek jangka panjang yang membahas tentang pengalihan status permukiman Yahudi secara kualitatif dari perspektif Israel, dan peningkatan jumlah pemukim pendatang Yahudi, khususnya di Al-Quds, untuk menjangkau satu juta pemukim pendatang Yahudi melalui rencana yang besar.
Sobha mengatakan, pemerintahan Netanyahu mengalokasikan 3 miliar 200 ribu shekel untuk menyita puluhan ribu dunam (1 dunam = 1000 meter persegi) dan mempersiapkan kota-kota permukiman Yahudi besar di Tepi Barat yang terhubung dengan jalan-jalan lebar, jaringan kereta api, dan bandara, dengan mengorbankan tanah warga yang akan disita.
Sobha menyatakan bahwa proyek-proyek ini memiliki banyak tujuan, yaitu memecah belah Tepi Barat, membangun koloni-koloni dan permukiman Yahudi di seluruh wilayah tersebut, dan memisahkan kota-kota dan desa-desa satu sama lain untuk memberikan situasi keamanan yang lebih baik bagi pendudukan Zionis Israel.
Sejak awal 2023 ini, Zionis Israel telah mendorong rencana untuk mendirikan 12.885 unit permukiman Yahudi di Tepi Barat.Rencana yang terbesar adalah di blok permukiman Yahudi “Ma’aleh Adumim”, di sebelah timur Al-Quds yang diduduki, di mana 1.475 unit rumah permukiman Yahudi disetujui, dan di blok permukiman Yahudi “Eli”, di timur laut Ramallah, di mana 1.081 unit rumah permukiman Yahudi disetujui.
Selain itu, di blok permukiman Yahudi “Kochav Yaakov” di wilayah tengah Tepi Barat, di mana 627 unit rumah permukiman Yahudi telah disetujui, dan blok permukiman Yahudi “Givat Ze’ev” di barat laut Al-Quds, di mana 559 unit rumah permukiman Yahudi telah disetujui.
Mereka juga menyetujui pembangunan 350 unit rumah permukiman Yahudi di blok permukiman Yahudi “Elkana” dekat Nablus, 374 unit di blok permukiman Yahudi “Kiryat Arba” di Hebron di selatan Tepi Barat, dan 380 unit di blok permukiman Yahudi “Kedumim” di utara Tepi Barat, selain perluasan di banyak blok permukiman Yahudi lainnya.
Sedangkan untuk kota Al-Quds, pemerintah pendudukan Zionis Israel sedang mendiskusikan rencana untuk membangun 7.082 unit permukiman Yahudi di berbagai wilayah kota.Di antara rencana tersebut adalah rencana untuk mendirikan 3.500 unit permukiman Yahudi di selatan kota dalam rencana blok permukiman Yahudi “Talpiot Baru”, dan rencana untuk membangun 730 unit permukiman Yahudi di blok permukiman Yahudi “Pisgat Ze’ev” di tanah Beit Hanina, sebelah utara kota, serta rencana pembangunan 1.918 unit permukiman Yahudi di blok permukiman Yahudi “Ramot Alon”, sebelah utara kota, dan rencana di blok permukiman Yahudi “Kedmat Zion”, yang mencakup 384 unit permukiman Yahudi, di sebelah timur kota.
Proyek permukiman Yahudi yang disetujui di Tepi Barat selama paruh pertama tahun ini adalah yang tertinggi dalam periode ini sejak tahun 2012.Pendudukan Zionis Israel menyetujui 7.325 unit permukiman Yahudi pada tahun 2012, 5.749 unit pada tahun 2013, 2.472 unit pada tahun 2014, 1.245 unit pada tahun 2015, 2.292 unit pada tahun 2016, 6.742 unit pada tahun 2017, dan 5.618 unit pada tahun 2018, 8.457 pada tahun 2019, 12.15 9 unit pada tahun 2020, 3.645 unit pada tahun 2021, dan 4.427 unit pada tahun 2022.
Menurut Komite Anti Tembok dan Permukiman; selama paruh pertama tahun ini, otoritas pendudukan Zionis Israel telah membahas total 75 rencana induk untuk perluasan permukiman atau pendirian permukiman baru di Tepi Barat, yang mencakup lebih dari 13.000 unit rumah.
Dokumen tersebut mendokumentasikan pendirian 13 koloni permukiman Yahudi pada periode yang sama di tanah warga Palestina, sebagian besar merupakan koloni penggembalaan (tempat para penggembala tinggal bersama domba-dombanya), pada saat terdapat lebih dari 44 ribu dunam (1 dunam = seribu meter persegi) tanah disita oleh tentara pendudukan Zionis Israel.