Spirit of Aqsa, Palestina- Asosiasi Pecinta Seni Rupa di Kairo menyelenggarakan pameran kartun “Gaza in Our Hearts” bekerja sama dengan “Masyarakat Kartun Mesir. Terdapat 50 kartunis dari Mesir dan berbagai belahan dunia menampilkan karya-karya yang menggambarkan kejahatan genosida yang dilakukan oleh Israel.
Berikut beberapa rangkuman karya seni kartun tersebut:
- Bulu adalah Senjata
Seorang karikatur membuat karya seni yang menampilkan seorang anak Palestina memegang ketapel melawan senjata canggih penjajah Israel. Karya tersebut sebenarnya sarkasme sekaligus menggambarkan kekuatan warga Palestina.
Dianggap sarkas karena penjajah Israel terlalu lebay saat mengerahkan kekuatan militer besar-besaran di Jalur Gaza. Padahal, warga sipil Gaza tak bersenjata. Di sisi lin, karya itu menggambarkan kekuatan mental warga Palestina yang berani melawan penjajah Israel, meski hanya bermodal bebatuan.
Ada banyak kartun seperti ini. Setiap gambar seolah-olah berkelahi, tertawa dan menangis, berubah menjadi bunga di kuburan seorang syahid, lalu berubah menjadi pistol di dada penjajah, menjerit dan mengerang serta menyambar kerah para tiran yang zalim, menyingkapkan penindas, dan menghancurkan para tiran yang arogan.
Banyak lukisan yang tidak digambar dengan tinta, melainkan dibenamkan ke dalam darah seniman itu sendiri. Maka muncullah sebuah gambar yang berdenyut, berdarah, dan menitikkan air mata. Ada lukisan yang terlihat lihat berbisik. Ada pula yang mengaum, lukisan yang berbicara ketika orang tidak mampu berbicara, dan tertawa ketika mata orang yang tertindas berlinang air mata.
Tawa sarkastik yang menantang kekalahan, kemalangan, dan musibah ini bagaikan secercah fajar di kegelapan kezaliman, dan tanda harapan di dunia yang penuh keputusasaan.
2. Standar Ganda
Ketua Dewan Direksi Masyarakat Kartun Mesir, Mustafa Al-Sheikh, membuat karya lukis yang menggambarkan permusuhan Barat terhadap orang-orang Arab dan Palestina. Dia menggambarkan seorang anak Palestina di dalam mesin pembuat jus buah yang dioperasikan oleh Presiden Amerika, dan Netanyahu terlihat menunggu untuk meminum jus berdarah tersebut.
“Ini adalah Barat, yang selalu bias terhadap hak-hak rakyat Palestina. Mereka tidak dapat mentolerir kartunis di surat kabar Guardian yang menggambarkan Netanyahu mengenakan sarung tinju, dan menuntut agar rakyat Gaza pergi, sehingga menyebabkan kartunis tersebut untuk dipecat dari surat kabar, padahal mereka ingin umat Islam menerima kartun yang menyinggung itu,” ujarnya.
Ada pula lukisan seorang anak mengenakan keffiyeh Palestina dan menggambar di dinding peta Palestina merdeka, sementara Israel misil-misil berjatuhan di atasnya seperti hujan, dan di belakangnya tampak Masjid Al-Aqsa.”
Sejumlah besar seniman internasional dan Arab berpartisipasi dalam pameran tersebut, antara lain: Osama Nazzal dan Safaa Odeh dari Palestina, Rashid Al-Rahmouni dari Tunisia, Amin Al-Habbara dari Arab Saudi, Amjad Rasmi dan Nasser Al-Jaafari dari Yordania, Ali Khalil dari Bahrain, Angel Boligan dari Kuba, dan Dimitris Georgopalis dari Yunani, Goran Silikanin dari Serbia.
Dari Mesir, seniman Ibrahim Al-Baridi, Ahmed Jaissa, Ahmed Samir Farid, Ahmed Alawi, Ahmed Qaoud, Ahmed Mustafa, Mustafa Al-Sheikh, Hadir Yahya, Osama Abu Saba, Amna Saad, Iman Al-Sayed ikut serta, Tamer Youssef, Jumaa Farhat, George Bahjouri, Hassan Farouk, Khaled Salah, Khader Hassan, Desouki Baghdadi.