Spirit of Aqsa, Palestina- Sejarawan Israel yang anti-Zionis, Avi Shlaim, menegaskan, permasalahan yang terjadi di Palestina saat ini bukan bermula pada 7 Oktober 2023 saat Hamas memberikan ‘surprise attack’ kepada zionis Israel. Dia percaya, zionis telah menjadi kekuatan kolonial brutal yang ingin melenyapkan bangsa Arab dari Palestina.
Dia menjelaskan, permusuhan Yahudi terhadap orang Arab di Israel tidak lagi sama seperti sebelumnya, namun telah meningkat secara signifikan selama 20 tahun terakhir. Peningkatan itu terjadi sejak Israel mulai bergerak lebih ke arah sayap kanan secara politik.
“Pemerintahan saat ini, yang memiliki kekuatan Zionisme agama, merupakan pemerintahan sayap kanan paling ekstrim, paling chauvinistik (fanatik), dan pemerintahan paling rasis dalam sejarah Israel, sebagai akibat dari perang yang terjadi di Gaza saat ini, masyarakat (Israel) akan bergerak lebih ke arah kanan, dan menjadi lebih memusuhi orang-orang Arab,” kata Avi Shlaim, dikutip Al Jazeera, Sabtu (11/11).
Profesor hubungan internasional di Universitas St. Anthony yang berafiliasi dengan Universitas Oxford itu menegaskan, pendekatan “balas dendam” yang digunakan oleh Benjamin Netanyahu “tidak akan membuahkan hasil apa pun.”
Dia lalu menekankan, situasi saat ini tidak dimulai pada 7 Oktober. Masyarakat tidak bertanya mengapa Hamas melakukan serangan tersebut. Jawabannya akan ditemukan dalam konteks sejarah, dan jawaban atas segala sesuatu yang terjadi ada dalam sejarah.
“Israel mengklaim bahwa mereka memberikan kesempatan kepada Palestina untuk mengubah Jalur Gaza menjadi Singapura di Timur Tengah, namun hal itu tidak terjadi. Mereka mengubah Jalur Gaza menjadi penjara terbuka,” ujar Avi Shlaim.
Avi Shlaim termasuk dalam kelompok elit sejarawan Israel yang berupaya membaca ulang asal-usul Israel dan menghadapi narasi yang dipromosikannya. Dia percaya bahwa Israel setelah 1967 telah menjadi kekuatan kolonial brutal yang misi tentaranya adalah melindungi keamanan Israel.
Dia mengungkapkan ide-idenya dalam buku-bukunya, termasuk “The Politics of Partition” dan “A Brief History of War and Peace in the Middle East” (1995), dan “The Iron Wall: Israel dan Dunia Arab” (2001).
Sumber: Al Jazeera