Spirit of Aqsa, Palestina- Channel 14Israel memuat sebuah laporan yang menyebut PM Benjamin Netanyahu terlalu meremehkan kekuatan pejuang Al-Qassam. Pertempuran yang terjadi saat ini sama sekali tidak bisa disamakan Perang Yom Kippur pada 1973.
Hal itu dikarenakan pertempuran Oktober 2023 mampu menewaskan seribu lebih zionis Israel. Angka tersebut merupakan pukulan telak bagi militer Isral yang selama ini digadang-gadang sebagai salah satu tentara terkuat di muka bumi.
14Israel mengutip pernyataan Menteri Pertanian Israel, Avi Dichter. Avi mengatakan, “Sejak berdirinya negara, kami belum pernah berperang yang dimulai dengan hilangnya 1.400 orang dalam waktu kurang dari sehari, dengan karakteristik tidak biasa yang belum pernah terjadi pada kami sebelumnya.”
Channel 14 Israel lalu menyajikan kembali hasil wawancara Netanyahu pada pertengahan April 2023. Saat itu, Netanyahu terlalu meremehkan Hamas dan menganggap perang dengan Al-Qassam merupakan perbincangan yang berlebihan.
Netanyahu mengklaim militer Israel selalu siap dengan kemungkinan tersebut, “dan tidak hanya itu, tapi kami siap melakukan konfrontasi dalam lingkaran 360 derajat,” mengacu pada pertempuran di berbagai lini konflik di Timur Tengah.
Namun, pada 7 Oktober, perkataan Netanyahu dipatahkan oleh operasi Taufan Al-Aqsa yang dilakukan Al-Qassam.
Sementara itu, Ofir Shelah, peneliti senior di Institut Keamanan Nasional Israel, mengatakan, pada titik tertentu perang ini akan menjadi “aktivitas berkelanjutan bagi Israel melawan sisa-sisa Hamas dan kepemimpinannya jika mereka tetap berdiri tegak, dan terhadap munculnya ancaman apa pun.”
Sumber: Al Jazeera