Spirit of Aqsa, Palestina- Peta politik di Barat terbagi dua dalam menanggapi isu Palestina. Elit politik memang condong ke Israel, namun publik global menyaksikan demonstrasi besar-besaran meletus di berbagai negara Barat untuk mendukung Palestina.

Banyak pejabat maupun organisasi masyarakat sipil di Barat menentang agresi biadab zionis Israel di Jalur Gaza. Mulai dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, yang mengatakan, gerakan perlawanan Hamas tidak muncul dalam satu dua hari saja.

“Penting untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak muncul begitu saja,” katanya pada Selasa (24/10) dikutip Al Jazeera. Sementara, Koordinator Bantuan Darurat PBB, Martin Griffiths, mengatakan, “Sejarah sedang menyaksikan.”

Menyusul janji para pejabat Amerika untuk memberikan dukungan teguh kepada Israel, setidaknya satu pejabat di Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pengunduran diri. Pengunduran itu dilakukan sebagai protes terhadap pendekatan pemerintahan Biden dalam menangani krisis ini.

Josh Paul menjelaskan di LinkedIn, pengunduran dirinya terjadi karena “ketidaksepakatan kebijakan mengenai berlanjutnya bantuan mematikan kami kepada Israel.”

Agence France-Presse melaporkan, beberapa pejabat di kementerian sedang merencanakan aksi untuk memprotes cara Washington menangani seranan udara Israel di Jalur Gaza.

Puluhan aktor dan artis Hollywood, termasuk komedian Jon Stewart dan aktor peraih Oscar Joaquin Phoenix, mengirimkan surat kepada Biden agar mendesak gencatan senjata di Israel dan Gaza.

Mereka mengatakan dalam surat tersebut: “Kami menolak untuk menceritakan kepada generasi mendatang tentang kisah diam kami dan bahwa kami hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa pun.”

Saat ini, Partai Buruh Inggris berada dalam situasi yang sulit ketika pemimpinnya, Keir Starmer, berseteru dengan anggota partai yang beragama Islam dan mendukung Palestina. Anggota partai buruh menolak dukungan mutlak dan tanpa syarat Starmer kepada Israel. Starmer sampai pada titik membenarkan penolakan akses terhadap air, listrik, dan bahan bakar bagi warga Gaza.

Sejumlah pemilih Partai Buruh tidak memahami semua posisi tersebut. Itu karena mereka terbiasa dengan sikap Partai Buruh yang lebih seimbang terhadap isu Palestina dan mengutuk pelanggaran Israel terhadap warga Palestina.

Mantan pemimpin Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn, melontarkan kritik keras kepada para politisi Inggris, dengan mengatakan bahwa mereka “memberi lampu hijau kepada Israel untuk memusnahkan Jalur Gaza, dan konsisten dengan prinsip hak setiap orang untuk hidup.”

Sebuah jajak pendapat mengungkapkan, Partai Buruh akan kehilangan suara pemilih Muslim, karena posisi Starmer terhadap agresi Israel di Jalur Gaza.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Sensus Muslim, yang mengkhususkan diri pada penelitian dan statistik mengenai Muslim di Inggris, menyatakan, pemilu mendatang mungkin akan menyaksikan keengganan umat Islam untuk memilih Partai Buruh, seperti pada masa lalu.

Penjabat Menteri Hak Sosial Spanyol, Ione Belara, meminta negara-negara Eropa untuk “memutus hubungan diplomatik dengan Israel dan memberlakukan embargo senjata dan sanksi ekonomi.”

Belara mengatakan dalam sebuah posting blog di platform X, “Mari kita bergerak. Genosida masih bisa dihentikan,” mengacu pada serangan yang dilakukan oleh penjajah Israel di Jalur Gaza, yang menyebabkan ribuan warga sipil tewas.

Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menyaksikan demonstrasi dan aksi solidaritas yang menolak agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here