Spirit of Aqsa, Palestina- The Palestine Return Center (Al Awda Center) meminta masyarakat internasional objektif dalam melihat permasalahan yang terjadi di Palestina saat ini.
Lembaga tersebut mengungkapkan, penjajah Israel bertanggung jawab penuh atas ketegangan dan ledakan yang terjadi di Jalur Gaza. Hal itu sebagai akibat dari meningkatnya pelanggaran yang dilakukan penjajah Israel terhadap tempat-tempat suci Islam, khususnya Masjid Al-Aqsa.
“Sejak pembentukannya, pemerintahan sayap kanan ekstrem di Israel telah menunjukkan tingkat permusuhan, ekstremisme, dan diskriminasi rasial yang mengkhawatirkan terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan. Perilaku bermusuhan ini bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan memerlukan kecaman dan tindakan global,” kata Al Awda Center melalui keterangan pers.
Al Awda Center menekankan, komunitas internasional tidak dapat mengelak dari tanggung jawabnya untuk mengabaikan penderitaan panjang rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Itu karena keheningan seputar pengepungan Israel yang sedang berlangsung terhadap penduduk Gaza selama 17 tahun menimbulkan pertanyaan yang sangat penting mengenai hal ini.
“Penting untuk memberikan tekanan konkrit dan terarah terhadap Israel untuk mengakhiri krisis kemanusiaan,” kata badan tersebut.
Penderitaan, penindasan politik, dan pencekikan ekonomi yang dialami oleh warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat selama beberapa dekade adalah alasan mendasar di balik eskalasi militer saat ini. Maka itu, dunia harus menyadari masalah mendasar ini dan mengatasinya secara komprehensif untuk membuka jalan bagi kemajuan. penyelesaian konflik yang adil dan langgeng.
Return Center juga meminta komunitas internasional, terutama negara-negara yang mendukung Israel dalam pelanggarannya dan memberikan perlindungan diplomatik, untuk segera mengevaluasi kembali kebijakannya terhadap rakyat Palestina.
Pusat tersebut mendesak komunitas internasional, organisasi hak asasi manusia dan para pemimpin internasional untuk segera mengambil langkah-langkah tekanan yang tegas untuk mengakhiri eskalasi militer Israel dan melindungi hak-hak rakyat Palestina.
Penjajah Israel telah melancarkan agresi sengit terhadap Jalur Gaza selama dua hari, menewaskan ratusan warga Palestina dan melukai ribuan lainnya, sementara kelompok perlawanan gagah berani dalam memukul mundur agresi tersebut dan menimbulkan kerugian pada pasukan musuh.