Spirit of Aqsa- Enam warga Palestina gugur syahid dan lima lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di kawasan Beit Lahiya, utara Jalur Gaza. Di tengah situasi ini, Israel dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan evakuasi puluhan pasien dari Gaza untuk mendapatkan perawatan medis.
Militer Israel terus mengepung wilayah utara Gaza dan melancarkan serangan intensif di hari ke-33 invasi, dengan aksi pemboman dan serangan artileri yang menyebabkan keruntuhan total sistem kesehatan.
Menurut sumber medis, lima warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarga Al-Asi di Beit Lahiya. Seorang warga Palestina lainnya juga gugur dalam serangan pesawat tak berawak Israel yang menghantam apartemen keluarga Al-Masri di wilayah yang sama.
Saksi mata melaporkan bahwa serangan udara diikuti oleh tembakan artileri yang intens, mengincar berbagai wilayah di Beit Lahiya dan sekitarnya, termasuk Kamp Jabaliya serta kawasan Safatwi dan Touam di bagian barat laut Gaza. Mereka juga menyaksikan militer Israel menghancurkan bangunan-bangunan di kamp Jabaliya dan Beit Lahiya.
Militer Israel menyatakan bahwa Angkatan Udara mereka telah menargetkan lebih dari 110 sasaran milik Hamas di Gaza dan Hezbollah di Lebanon dalam 24 jam terakhir. Dalam insiden lain, seorang tentara Israel dilaporkan mengalami luka serius di utara Gaza, sementara satu tentara lainnya tewas di Lebanon selatan.
Di sisi lain, militer Israel juga mengklaim berhasil mencegat roket yang diluncurkan dari Gaza menuju Netiv HaAsara.
Sejak 5 Oktober, Israel telah melancarkan pemboman besar-besaran terhadap kamp dan wilayah Beit Lahiya, sebelum akhirnya menyerbu wilayah tersebut dengan dalih mencegah Hamas memulihkan kekuatannya. Namun, pihak Palestina menilai Israel memiliki niat untuk menduduki wilayah tersebut dan mengusir penduduknya.
Serangan di Rafah dan Khan Younis
Di bagian selatan Gaza, serangan artileri Israel menghantam Kota Rafah. Serangan serupa juga menargetkan daerah Fukhari di Khan Younis.
Evakuasi Puluhan Pasien dari Gaza
Israel dan WHO mengumumkan bahwa pada Rabu lalu, lebih dari 200 pasien dan pendamping mereka telah dievakuasi dari Gaza menuju Uni Emirat Arab dan Rumania untuk mendapatkan pengobatan. Total sekitar 230 orang telah dievakuasi melalui kerja sama antara WHO, Uni Eropa, dan pemerintah Israel.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Israel, evakuasi ini dilakukan melalui perbatasan Kerem Shalom dan merupakan jumlah terbesar pasien yang diizinkan keluar dalam beberapa bulan terakhir. WHO menyebutkan bahwa pasien yang dievakuasi termasuk mereka yang menderita penyakit autoimun, kanker, penyakit ginjal, dan cedera trauma.
Para pasien diangkut melalui Kerem Shalom menuju Israel, kemudian diterbangkan dari Bandara Ramon dekat Eilat, Israel selatan. WHO menyatakan bahwa lebih dari 14.000 warga Gaza masih menunggu evakuasi medis, namun hingga kini, kurang dari 5.000 orang yang diizinkan keluar sejak konflik dimulai.
Israel terus memberlakukan blokade ketat terhadap Gaza, membatasi akses pengobatan bagi pasien sambil melancarkan serangan terhadap rumah sakit dan fasilitas kesehatan, serta menewaskan ratusan tenaga medis di wilayah tersebut.
Sumber: Al Jazeera