Spirit of Aqsa, Palestina- Selama tiga hari berturut-turut, penjajah zionis Israel menyerang para murabith dan jamaah i’tikaf di Masjid Al-Aqsa. Puncaknya terjadi pada Rabu dini hari (5/4). Penjajah Israel bertindak brutal menyiksa para jamaah, melecehkan wanita, dan menangkap ratusan jamaah.

Mengutip Palinfo, ada banyak kejahatan yang dilakukan penjajah Israel pada malam itu. Kejahatan dilakukan demi melancarkan perayaan Yahudi di Al-Aqsa. Mereka memaksa melakukan perayaan di kiblat pertama umat Islam.

Berikut beberapa kejahatan brutal penjajah Israel di Masjid Al-Aqsa:

  1. Jamaah Dipukul Secara Brutal

“Pakaian kami terkena darah pemuda ketika kami mundur melawan kebrutalan penjajah di Masjid Al-Aqsa,” ungkap seorang wanita muda yang selamat menggambarkan momen pertama setelah serangan pasukan penjajah Israel di Masjid Al-Aqsa. Wanita muda ini melihat kebrutalan dengan mata kepala sendiri sambil menangis dan gemetar ketakutan.

Di tengah kegelapan yang dipenuhi suara petasan, para pemuda membentuk perisai manusia di sekitar wanita yang mundur untuk melindungi mereka. Wanita muda ini berbagi pengalamannya di Masjid Al-Aqsa bersama ibu dan saudara perempuannya.

Setelah serangan, orang-orang yang mundur terpaksa maju ke dalam sebelah selatan untuk berlindung. Ketika ditanya apakah ia berniat untuk melakukan beri’tikaf lagi, wanita muda itu menjawab dengan pasti, “Saya ingin kembali sekarang. Meskipun situasinya sulit, saya merasakan ketenangan yang dahsyat.”

“Tidak ada pemenang selain Tuhan. Tuhan telah memilih kita untuk berada di tempat yang paling suci dan paling terkenal, sementara yang lain tidur di rumah mereka,” dia merasa terpanggil untuk memberi tahu Nabi tentang pengalamannya. Semoga Allah memberikan doa dan damainya.”

  • Wanita Dilecehkan

Puluhan wanita yang mundur menjerit ketakutan saat mereka menyaksikan dari dekat serangan pasukan penjajah terhadap para pemuda yang mundur di dalam ruang sholat Al-Qibli di Masjid Al-Aqsa.

Penggerebekan tersebut merupakan hasil dari penyerangan pasukan penjajah terhadap i’tikaf Palestina sejak awal bulan suci Ramadhan, dimana mereka melakukan penyerangan sebanyak 4 kali, mengusir mereka dari Masjid Al-Aqsa dan mencegah mu’takif sebanyak 3 kali.

Namun, penyerangan terakhir adalah yang paling parah. “Ajaibnya kami selamat,” menurut saksi mata kepada Al Jazeera. Ratusan warga Palestina yang tidak bersenjata mundur ke dalam aula sholat Al-Qibli, di selatan masjid, setelah sholat Tarawih berakhir pada tanggal 14 Ramadhan.

  • 500 Jamaah Ditangkap

Lebih dari 500 jamaah ditangkap oleh pasukan penjajah Israel dalam serangan yang kejam di Masjid Al-Aqsa. Mereka terdiri dari pria, wanita, anak-anak, dan orang tua. Mereka ditangkap saat shalat dan membaca Al-Qur’an ketika pasukan khusus tiba-tiba menyerbu Mushallah dari Perpustakaan Al-Khatni dan klinik Masjid Al-Aqsa.

Tanpa pandang bulu, pasukan tersebut menembakkan gas, granat kejut, memukuli dengan tongkat, perisai, dan kursi, serta menyetrum para tahanan di depan para wanita yang terjebak dalam pengepungan.

Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa tempat itu dipenuhi gas dan banyak orang tercekik. Salah satu saksi mata melihat saudaranya disiksa, sedangkan seorang wanita tua lainnya menjerit kesakitan setelah menjalani operasi baru-baru ini.

Serangan ini merupakan salah satu dari beberapa penyerangan oleh pasukan penjajah Israel sejak awal bulan suci Ramadhan.

  • Pencegahan Ambulance

Pada saat penjajah Israel menyerbu Mushallah, mereka tidak hanya menyiksa para pemuda, tetapi juga mengikat tangan dan kaki mereka sebelum membawa mereka keluar melalui Gerbang Mughrabi dengan cara yang memalukan.

Pasukan penjajah kemudian membawa para pemuda ke kantor polisi “Atarot” dan “Motsdat Adumim” di Al-Quds. Saat itu, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan mereka dicegah dari merawat terluka karena penjajah Israel menyerang awak medis.

Sebelum menangkap para pemuda, pasukan penyerang memaksa para wanita untuk meninggalkan mushalla dan mengusir mereka ke Kota Tua Al-Quds melalui Bab al-Silsilah. Selama evakuasi, para wanita mengalami hinaan dan kekerasan fisik dari pasukan penjajah.

Darah para pemuda yang terluka bercucuran di tanah dan kerudung beberapa wanita menjadi ternoda. Beberapa dari para mundur juga keluar tanpa alas kaki karena pendudukan melarang mereka untuk memakai sepatu.

Selain itu, beberapa orang mengalami cedera serius, termasuk dua wanita muda yang menderita patah tulang tengkorak dan paru-paru karena dipukul dengan bom dan pentungan.

Namun, mereka harus berjalan jauh untuk menerima bantuan medis karena kru ambulans dicegah untuk masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa. Akibatnya, klinik masjid rusak dan banyak jendela dan pintu bagian dalamnya hancur.

  • Adegan penindasan

Setelah penangkapan sebagian besar orang yang mundur, Al-Jazeera Net berbicara dengan seorang saksi lain yang mundur dari Al-Quds yang diduduki. Meskipun mushalla dikosongkan dari dalam, sekelompok orang yang mundur dapat berdiri kokoh di daerah yang disebut “Al-Hakoura”.

Namun, pasukan penjajah mengepung dan melemparkan bom ke arah mereka. Itu menyebabkan kebakaran, lalu penjajah berhasil menangkap mereka. Pasukan menggunakan perisai yang tidak dapat ditembus, lalu menyiksa para jamaah yang tidak bersenjata dan menggunakan kamera khusus untuk mendokumentasikan segalanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here