Spirit of Aqsa, Palestina- Tiga relawan warga negara Indonesia (WNI) di Rumah Sakit Indonesia Jalur Gaza, sudah hilang kontak selama sembilan hari terakhir akibat komunikasi yang terputus di wilayah tersebut.

Ketua MER-C Indonesia, Dr Sarbini Abdul Murad, mengatakan, MER-C tak bisa menghubungi ketiga relawan itu selama lebih dari sepekan, setelah komunikasi terputus. Dia menyebut tiga relawan MER-C tersebut di antaranya Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanjabil Al Ayubi.

Saat ini, RS Indonesia yang berada di wilayah utara Jalur Gaza itu tengah dikepung dan menjadi sasaran pasukan teroris Israel dalam semalam, tanpa ada peringatan sebelumnya. Dia pun mendesak agar teroris Israel menarik pasukannya dari area RS Indonesia, dan tidak mengubah fasilitas medis itu menjadi zona perang.

“Ini merupakan serangan tidak manusiasi yang patut dikutuk, karena ini adalah tempat yang harus dilindungi. Kami meminta Israel untuk tidak mengubah rumah sakit menjadi zona perang,” kata Sarbini kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan, “Kami meminta Israel menarik pasukannya dari sekitar Rumah Sakit Indonesia agar bisa menjadi tempat yang aman bagi warga yang mencari bantuan medis.”

Koresponden Al Jazeera Safwar al-Kahout mengatakan Israel diduga akan mengulangi apa yang terjadi di RS Al Shifa, dan juga akan menduduki RS Indonesia.

Sebelumnya pada awal November lalu, tiga WNI relawan MER-C tersebut memutuskan untuk tetap tinggal dan tidak dievakuasi keluar Gaza, demi membantu warga sipil Palestina.

“Kami dan dua relawan MER-C lainnya memutuskan untuk tidak evakuasi karena Insya Allah kami akan terus bantu mensuplai makanan serta obat-obatan untuk warga Gaza terkhusus di Rumah Sakit Indonesia,” ucapnya dalam laporan langsung, Jumat (3/11) lalu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here