Spirit of Aqsa- Sebanyak 12 warga Palestina gugur syahid sejak Rabu dini hari (20/11/2024) akibat serangan udara Israel yang menghantam rumah keluarga Juudah di Jalan Gaza Lama, wilayah Jabalia, Gaza Utara. Lebih dari 10 orang lainnya masih dinyatakan hilang di bawah reruntuhan bangunan.
Pasukan Israel juga meratakan sejumlah bangunan di sekitar Kamp Jabalia pada waktu yang sama, sementara jet tempur melancarkan serangan ke Tel al-Hawa di barat daya Kota Gaza dan Beit Lahia di Gaza Utara.
Taktik “sabuk api” dilaporkan digunakan dalam serangan tersebut. Taktik ini melibatkan 30 hingga 100 jet tempur yang secara bersamaan menghancurkan satu area tertentu, mengakibatkan kehancuran masif dan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil.
Serangan juga menargetkan rumah keluarga Ghabun di wilayah Sabra, Gaza Selatan, menyebabkan korban jiwa dan luka, termasuk anak-anak. Menurut Pusat Informasi Palestina, helikopter Israel menembakkan senjata berat ke arah Tel al-Hawa.
Tim Penyelamat Jadi Sasaran
Serangan Israel turut menargetkan tim pertahanan sipil di Gaza. Juru bicara tim pertahanan sipil, Mayor Mahmoud Basal, melaporkan bahwa seorang petugas bernama Ali Muhammad Mustafa Umar gugur saat mencoba menyelamatkan korban di Sabra. Tiga petugas lainnya terluka.
Sejak awal agresi, sebanyak 87 petugas pertahanan sipil telah gugur akibat serangan langsung dari pasukan Israel. Bahkan, serangan ini merupakan insiden ke-18 di mana tim penyelamat menjadi sasaran selama bertugas.
Mayor Basal juga menyebut bahwa kendaraan penyelamat di Gaza kini berhenti beroperasi karena kehabisan bahan bakar. Situasi ini memperburuk krisis kemanusiaan akibat blokade dan agresi Israel yang terus berlanjut.