Spirit of Aqsa, Jakarta– Satu juta orang menyuarakan dukungan pada Palestina di depan kedutaan besar Amerika Serikat AS, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10) pagi.
Peserta aksi memadati sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan sejak pukul 07.30 WIB. Mereka mengenakan pakaian bernuansa putih hitam dengan atribut seperti syal dan bendera Palestina. Tidak sedikit dari mereka yang membawa anaknya untuk ikut dalam aksi massa tersebut.
Ustadz Zaitun Rasmin, panitia Aksi Bela Aqsa, mengatakan, massa yang hadir dalam aksi tersebut berkisar satu juta orang.
“Saya dapat informasi barusan, ada sekitar satu juta massa yang hadir dalam Aksi Bela Aqsa, mulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)sampai Patung Kuda,” kata Ustadz Zaitun melalui mobil komando.
Terdengar dari mobil komando, demonstrasi hari ini merupakan aksi damai untuk menolak penjajahan Israel dengan suara takbir yang terus bergema.
Pimpinan aksi, Ustadz Bachtiar Nasir mengungkapkan, Aksi tersebut bertajuk ‘Aksi Damai Sumpah Pemuda Lawan Pembantaian di Palestina’.
Ustad Bachtiar menjelaskan, tema itu diambil karena aksi digelar menjelang Hari Sumpah Pemuda. Massa yang turun ke jalan, kata Ustad Bachtiar, juga mayoritas dari kalangan muda.
“Hari ini kami khususkan karena berkaitan dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober, ini pun agenda ini didominasi oleh anak anak muda,” ucap UBN kepada awak media di lokasi.
Mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek. Namun, ada pula massa aksi yang berasal dari luar Pulau Jawa. “Mereka dari Jakarta mayoritas, sekitar Jabodetabek tapi ada Purwakarta, Bandung, Subang sampai ke Pariangan Timur, juga ada yang dari luar Jawa. Selain dari Solo Surabaya, ada juga dari Kalbar, Sulawesi, dari Sumatra, Lampung terutama yang dekat,” kata UBN.
UBN yang juga ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) mengatakan, aksi sengaja dilakukan di depan Kedubes Amerika Serikat (AS). Karena menurutnya, pemerintah AS turut mendukung pembantaian yang dilakukan Israel ke Palestina.
“Mereka datang ke sini untuk ikut dalam rangka menekan pemerintah Amerika Serikat di depan kedutaan ini karena nyatanya pemerintah Amerika telah mendukung genosida, pembantaian di Palestina. Bahkan mendatangkan uangnya, senjatanya, medianya, tentaranya dan amunisinya, bahkan juga sekutu-sekutunya,” ucapnya.
Menurut UBN, Amerika seharusnya menjadi solusi perdamaian, bukan justru memberikan masalah dan mendukung pembantaian.
“Bukannya menjadi bagian dari solusi, Amerika telah menjadi bagian dari problem. Kita juga mengajak dunia internasional agar segera bergerak menghentikan pembantaian kemanusiaan yang ada di Palestina. Ini adalah genosida walaupun di Gaza mereka bertahan, mereka sampai sekarang masih siap, tapi ini ada ketidakberimbangan. Untuk itu kami datang ke sini,” ujarnya.
Salah satu kelompok peserta aksi adalah Komite Solidaritas Palestina (KITA Palestina).
Massa aksi memadati jalur dari arah Stasiun Gambir menuju ke Jalan MH Thamrin atau tepatnya jalur yang berada persis di depan Kantor Kedutaan Besar AS.
Arus lalu lintas mengarah dari Tugu Tani menuju ke Jalan MH Thamrin melalui Jalan Medan Merdeka Selatan tertutup massa aksi dan tak bisa dilalui kendaraan.