Spirit of Aqsa, Al-Quds– Kelompok-kelompok Zionis yang menyerukan pembangunan Kuil Yahudi di lokasi Masjid Al-Aqsha sedang mempersiapkan mobilisasi imigran ilegal Yahudi terbesar untuk berpartisipasi dalam penyerbuan ke Masjid Al-Aqsha. Seruan serbuan tersebut memanfaatkan musim liburan (hari besar) Yahudi yang akan dimulai pada pertengahan September 2023.

Para imigran ilegal Yahudi merayakan Tahun Baru Ibrani pada 15 September dan berlangsung selama dua hari. Persiapan sedang dilakukan untuk penyerbuan besar-besaran oleh imigran ilegal Yahudi dan pemimpin pendudukan Zionis Israel ke Masjid Al-Aqsha dan Kota Tua.

Tahun Baru Ibrani disusul dengan hari besar Yom Kippur, pada 24 September, dan berlangsung selama seminggu. Imigran Ilegal Yahudi melakukan penyerbuan besar-besaran ke Al-Aqsha. Kemudian datanglah hari besar Sukkot, pada 29 September, dan berlangsung selama dua hari. Ekstremis Yahudi melakukan penyerbuan besar-besaran ke Al-Aqsha dan melakukan ritual Talmud.

Pada 6 Oktober, yaitu hari ketujuh Sukkot, para imigran ilegal Yahudi melakukan ritual Talmud, seperti halnya keesokan harinya. Para imigran ilegal Yahudi menyebutnya Kegembiraan Taurat.Hari besar Yahudi berlanjut dari 8 Oktober, hingga apa yang disebut Festival Cahaya pada tanggal 8 Desember, ketika para imigran ilegal Yahudi berusaha menyerbu Al-Aqsha dengan intensitas tinggi dan melaksanakan ritual Talmud di dalam Al-Aqsha dan di gerbangnya.

Selama hari-hari besar Yahudi menurut Taurat tersebut, kelompok-kelompok yang menyerukan pembangunan Kuil Yahudi di lokasi Al-Aqsha, berusaha menerapkan realitas baru di Al-Quds, melalui para pemukim pendatang Yahudi yang melakukan ritual Talmud, terutama doa, permohonan, puasa, penyembelihan kurban, meniup terompet, dan lain-lain.Hari-hari raya ini terjadi di puncak kebangkitan gerakan keagamaan Zionis dan kelompok Kuil yang merupakan garda depan gerakan ini dalam agresi terhadap Masjid Al-Aqsha yang diberkahi.

Penjajah Zionis Israel meningkatkan langkah-langkahnya terhadap warga Al-Quds dengan dalih ibadah Yahudi, di tengah-tengah meningkatnya pelaksanaan ritual keagamaan berdasarkan Taurat di bawah perlindungan pasukan pendudukan Zionis Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here