Spirit of Aqsa, Palestina– Konfrontasi sengit terjadi antara polisi penjajah Zionis Israel di Tel Aviv dengan orang-orang Yahudi Eritrea. Konfrontasi itu terjadi sebagai protes terhadap niat kedutaan negaranya untuk mengadakan festival di Tel Aviv dalam rangka Hari Kemerdekaan Eritrea, dan menuduh entitas Israel mendukung kudeta yang berkuasa di negara mereka.

Channel 12 Israel melaporkan, konfrontasi dan kerusuhan mengakibatkan 150 polisi dan demonstran terluka. Termasuk 19 orang luka berat. Disebutkan bahwa para pengunjuk rasa merupakan tenaga kerja asing asal Eritrea.

Radio militer Israel mengutip dari polisi pendudukan Zionis Israel yang mengatakan bahwa mereka menangkap 39 orang dalam upaya memulihkan ketertiban dan mengendalikan kerusuhan di Tel Aviv.

Channel 12 Israel mencatat bahwa pemerintah kota Tel Aviv meminta pemukim pendatang Yahudi untuk tinggal di rumah mereka dan tidak meninggalkan rumah, karena kerusuhan dan konfrontasi di jalanan.

Radio militer Israel mengutip direktur unit gawat darurat Rumah Sakit Ikhlov yang mengatakan, “Kami bekerja dalam situasi seperti perang. Ruang operasi kami penuh. Korban luka serius masih terus berdatangan di rumah sakit. Ada puluhan orang yang cedera dalam perjalanan.”

Situs web Israel yang dekat dengan pihak keamanan, Walla, melaporkan bahwa PM Israel, Benjamin Netanyahu, menginstruksikan polisi Zionis untuk segera bekerja memulihkan keamanan dan ketertiban umum di Tel Aviv.

Para demonstran di jalan-jalan Tel Aviv melemparkan batu dan botol kosong ke arah polisi pendudukan Zionis Israel, menghancurkan properti, membakarnya, dan menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan polisi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here