Spirit of Aqsa, Gaza- The Wall Street Journal melaporkan, bantuan kemanusiaan 20 truk yang sudah masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah tidak bisa mencukupi kebutuhan penduduk. Ada dua juta lebih penduduk Gaza yang kekuarangan pangan. Di sisi lain, rumah sakit Gaza krisis obat-obatan dan tidak menjalankan perawatan maksimal karena bahan bakar habis.
Surat kabar Amerika, mengutip pejabat Mesir, mengatakan, 20 truk berisi pasokan medis dan sejumlah makanan menyeberang ke Gaza pada Sabtu pagi, sebelum pemerintah Mesir menutup kembali perbatasan tersebut.
Organisasi-organisasi kemanusiaan telah memperingatkan, bantuan tersebut jauh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan untuk memberikan bantuan kepada penduduk Gaza. Hampir setengah penduduk Gaza mengungsi di berbagai titik di bawah naungan UNRWA. Ada pula yang mengungsi secara independen di beberapa bangunan, seperti sekolah.
Konvoi yang memasuki Gaza termasuk empat truk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut membawa obat-obatan dan peralatan medis untuk merawat hingga 1.200 pasien. Ada pula obat-obatan untuk sekitar 1.500 pasien yang menderita penyakit kronis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyediakan obat-obatan penting dan pasokan kesehatan kepada sekitar 300.000 orang selama tiga bulan. Truk-truk lain membawa bantuan dari Bulan Sabit Merah Mesir dan Negara Qatar.
Menurut surat kabar tersebut, ratusan orang yang memegang paspor asing menunggu di sisi perbatasan Gaza pada Sabtu, berharap dapat meninggalkan Jalur Gaza.
The Wall Street Journal mengindikasikan, Qatar memediasi pembebasan dua wanita Amerika yang ditahan oleh Hamas, yang telah membebaskan mereka pada Jumat (20/10).
Pernyataan itu mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majid Al-Ansari yang mengatakan bahwa Qatar akan melanjutkan dialog dengan Israel dan Hamas dengan harapan bisa membebaskan lebih banyak tahanan.
Sumber: Al Jazeera