Hamas dengan tegas menolak rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin memindahkan penduduk Palestina dari Gaza. Menurut Hamas, tujuan utama agresi Israel adalah mengusir rakyat Palestina dari wilayah tersebut, bukan sekadar operasi militer.
Juru bicara Hamas menyebut pernyataan Trump sebagai rasis dan tidak memiliki standar moral maupun kemanusiaan.
“Perlawanan akan terus berlanjut sampai rakyat Palestina memperoleh kebebasan dan kemerdekaan,” tegasnya.
Hamas juga menegaskan bahwa rekonstruksi Gaza hanya mungkin dilakukan jika penduduk tetap tinggal di sana, bukan melalui pemindahan paksa seperti yang diusulkan oleh kelompok sayap kanan Israel.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menekankan bahwa dunia harus menghormati keinginan rakyat Palestina untuk tetap tinggal di Gaza.
“Tanah air kami adalah tanah air kami. Jika sebagian hancur, rakyat Palestina akan kembali ke sana. Para pemimpin dunia harus menghormati keputusan ini,” ujarnya.
Mansour juga menambahkan bahwa jika ada pihak yang ingin mengusir warga Palestina ke “tempat yang lebih indah,” maka mereka harus dikembalikan ke rumah asli mereka di Israel, tempat yang lebih baik bagi mereka untuk tinggal.