Spirit of Aqsa, Palestina – Warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel melakukan aksi mogok makan hingga beberapa hari mendatang. Aksi mogok makan diperpanjang menyusul, karena banyak warga yang jadi korban penangkapan penjajah Israel menyerukan hal serupa. Mereka akan mogok makan jika tuntutan tidak dipenuhi.
Sekitar 250 korban penangkapan yang berafiliasi dengan gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) memulai mogok makan sebagai tanggapan terhadap kondisi yang mengerikan dan tindakan hukuman yang dijatuhkan oleh penjajah Israel setelah pembobolan penjara Gilboa pada September. Sebuah pernyataan dari Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) yang dibawa oleh Quds Press mengatakan, lebih banyak narapidana akan bergabung dengan aksi perlawanan jika tuntutan tidak dipenuhi.
“Jika tuntutan para pemogok makan tidak dipenuhi dan mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada para tahanan yang berafiliasi dengan Gerakan Jihad Islam di Palestina, para tahanan dari kelompok lain akan bergabung dalam aksi mogok makan tersebut,” kata pernyataan itu, dilansir di Al Araby.
Sejak penjara Gilboa dibobol pada awal September, enam korban penangkapan Palestina melarikan diri dari penjara dengan keamanan tinggi. Pihak berwenang penjajah Israel telah melakukan tindakan keras terhadap warga korban penangkapan, memisahkan dan memindahkan ratusan orang di dalam sistem penjara Israel. Aksi mogok makan ini juga mendapat dukungan dari semua faksi Palestina. (Admin/Al Araby)