Spirit of Aqsa, Palestina- Aljazeera melaporkan, enam warga Jalur Gaza syahid dan 83 terluk akibat serangan militer teroris Israel di Bundaran Kuwait, Kota Gaza, Jalur Gaza utara. Serangan tersebut menargetkan warga sipil yang sedang menunggu bantuan. Militer teroris Israel juga menargetkan markas terbesar UNRWA di Rafah, Jalur Gaza selatan.
Pengeboman di Bundaran Kuwait terjadi ketika para murabith menunggu bantuan. Sumber medis di Kompleks Medis Al-Shifa menerima korban luka. Kondisi korban luka sangat serius karena ruang operasi tidak bisa berfungsi, kurangnya tenaga medis, serta persediaan medis.
Ini terjadi setelah UNRWA mengumumkan kematian satu stafnya dari lima korban syahid dalam serangan udara Israel yang menargetkan pusat distribusi makanan di sebelah timur kota Rafah, selatan wilayah tersebut.
Komisaris Jenderal UNRWA, Filippo Grandi, mengatakan, serangan Israel terhadap pusat distribusi bantuan setelah militer Israel menerima koordinat fasilitas agensi tersebut, termasuk fasilitas yang menjadi sasaran.
UNRWA mengatakan bahwa sejak dimulainya pembantaian, “jumlah pelanggaran terhadap staf dan fasilitasnya tidak pernah terjadi sebelumnya dalam konflik di dunia, dengan lebih dari 165 stafnya gugur, dan lebih dari 150 fasilitas hancur, beberapa di antaranya hancur total, termasuk banyak sekolah. Lebih dari 400 orang telah syahid saat mengungsi di bawah bendera PBB.”