Spirit of Aqsa– Pembantaian yang dilakukan Israel di Jalur Gaza tak kunjung usai. Baru-baru ini, Israel melakukan serangan mendadak di Lingkungan Shuja’iya, Kota Gaza, Jalur Gaza utara. Pengguna media sosial menggambarkan situasi di sana seperti kiamat usai serangan tersebut.

Pembantaian tersebut kian memperparah kondisi warga Palestina yang harus berjuang melawan bencana kelaparan, krisis kesehatan, hingga kehilangan rumah.

“Pemandangan yang sulit dan derita dari Al-Shuja’iya,” demikian ungkap Ismail Al-Ghoul, wartawan Al Jazeera, yang menggambarkan situasi yang terdokumentasi di Al-Shuja’iya, wilayah timur Kota Gaza, yang mengalami serangan mendadak oleh pasukan Israel dan memaksa warga mengungsi ke berbagai penjuru Gaza.

Militer Israel mengumumkan peluncuran operasi militer mendadak di Al-Shuja’iya. Kelompok perlawanan Palestina menghadapi pasukan Israel dengan berbagai operasi, sementara Israel mengakui bahwa 14 tentaranya terluka di wilayah tersebut.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial dari Al-Shuja’iya memicu kemarahan pengguna internet. Aktivis Palestina menggambarkan peristiwa tersebut sebagai “mirip hari kiamat,” dengan kejadian yang sangat menakutkan dan mengerikan.

Serangan mendadak ini menyebabkan ribuan warga sipil mengungsi dari Al-Shuja’iya setelah tank-tank Israel melakukan penetrasi tiba-tiba, disertai pengeboman intensif yang membuat puluhan orang syahid dan terluka.

Operasi militer Israel di Al-Shuja’iya ini merupakan yang ketiga kalinya sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, tanpa peringatan terlebih dahulu kepada warga setempat.

Pembantaian yang dilakukan Israel yang terus berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menyebabkan lebih dari 124 ribu warga Palestina syahid dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 10 ribu orang dilaporkan hilang, di tengah kehancuran besar dan kelaparan yang merenggut nyawa puluhan anak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here