Spirit of Aqsa- Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, merilis rekaman aksi serangan ketiga terhadap tentara Israel dan kendaraan militernya di kota Rafah, Gaza selatan.
Operasi ini dinamakan “Pembalasan untuk Darah Sinwar,” yang melibatkan tiga penyergapan, berlangsung di sekitar persimpangan Burj Awwad di lingkungan Jeneina, Rafah timur, pada 24 November lalu.
Yahya Sinwar, yang dikenal sebagai pemimpin dalam pertempuran “Taufan Al-Aqsa,” gugur dalam bentrokan dengan pasukan Israel di lingkungan Sultan, Rafah barat, pada pertengahan Oktober 2023.
Dalam video tersebut, Al-Qassam menyatakan para pejuangnya tetap berada di posisi mereka meski telah melancarkan dua penyergapan sebelumnya, menunggu kedatangan pasukan pendudukan untuk melancarkan serangan ketiga, meskipun menghadapi serangan udara dan artileri intens di Jeneina.
Rekaman itu menunjukkan serangan terhadap dua buldoser militer Israel tipe “D9” dengan peluru kendali “Al-Yassin 105,” dua kendaraan pengangkut pasukan dihantam senjata anti-tank, serta sebuah bangunan yang dihuni tentara Israel diserang dengan peluru kendali anti-personel. Selain itu, sebuah tank “Merkava” juga dihantam rudal “Al-Yassin 105.”
Video itu diakhiri dengan pernyataan dari salah satu komandan lapangan Al-Qassam, yang berjanji akan melanjutkan penyergapan terhadap pendudukan Israel, seraya menegaskan, “Kebenaran adalah apa yang Anda lihat, bukan apa yang Anda dengar.” Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus berjuang hingga mencapai kemenangan atau mati syahid.
Sebelumnya, pada awal Desember, Al-Qassam merilis rekaman serangan pertama dalam rangka operasi balas dendam terhadap Sinwar. Penyergapan itu mencakup beberapa tahap, dimulai dengan penembakan terhadap tentara Israel di poros Salahuddin (dikenal sebagai Poros Philadelphi), diikuti serangan rudal anti-tank terhadap kendaraan militer dan pasukan pendukung Israel.
Pada 3 Desember, Al-Qassam juga merilis rekaman penyergapan kedua yang melibatkan serangan terhadap bangunan tempat perlindungan tentara Israel, serta penghancuran kendaraan teknik dan buldoser militer tipe “D9” menggunakan rudal “Al-Yassin 105.” Rekaman itu juga menampilkan pertempuran langsung dengan tentara Israel dan evakuasi korban menggunakan helikopter.
Operasi gabungan Al-Qassam pada 22 November melibatkan penembakan empat tentara Israel menggunakan senapan “Al-Ghoul,” yang mengakibatkan tewasnya dua tentara. Mereka juga menyerang tank “Merkava” yang datang untuk membantu dengan rudal anti-tank, menyebabkan tank tersebut terbakar. Upaya penyelamatan tank oleh buldoser militer pun dihentikan dengan serangan rudal serupa.
Sejak dimulainya operasi darat Israel pada 27 Oktober, Brigade Al-Qassam secara konsisten mendokumentasikan serangan terhadap pasukan Israel dan peralatan militernya. Rekaman tersebut menampilkan detail operasional yang menggambarkan kerugian besar di pihak Israel, termasuk ratusan kendaraan militer yang hancur atau rusak.
Al-Qassam juga dikenal dengan penyergapan strategis yang menimbulkan korban besar di pihak Israel, baik dari segi personel maupun alat perang.
Sumber: Al Jazeera