Spirit of Aqsa, Palestina  – Aktivis Palestina, Intisar Awawda, menegaskan, serangan dan pengejaran yang dilakukan penjajah Israel terhadap para jamaah di Masjid al-Aqsha tidak akan menggetarkan para jamaah yang bersiaga.

Tindakan tersebut justru akan meningkatkan tekad dan perlawanan mereka terhadap serangan penjajah Israel dan para imigran ilegal Yahudi.

Awawda mengatakan, serangan pendudukan Israel terhadap para jamaah yang bersiaga di masjid merupakan upaya untuk mengosongkan Masjid al-Aqsha, melakukan yahudisasi dan membaginya secara waktu dan tempat. Para jamaah yang bersiaga di al-Aqsha dari al-Quds, Tepi Barat dan Palestina 48.

“Serangan dan panggilan berulang-ulang yang kalian lakukan tidak akan menggetarkan kami. Kami tidak akan meninggalkan al-Aqsha sendirian seperti yang kalian inginkan. Para pemukim pendatang Yahudi tidak akan puas dengan menodai al-Aqsha, memalsukan sejarahnya dan merusak kesuciannya,” kata Awawda, dikutip Palinfo, Senin (6/6).

Awawda menekankan, al-Aqsha adalah darah yang mengalir di nadi setiap jamaah. Karena al-Aqsha adalah hak dari Tuhan dan hak historis, maka tidak dapat diabaikan dengan cara apa pun.

Dia menyatakan, keteguhan warga Palestina yang bersiaga dan membela Masjid al-Aqsha tetap menjadi mesin penggerak dan mengarahkan perasaan umat Islam ke arah yang benar, yang menyatuhan hati jutaan orang muslim, yaitu kiblat mereka yang pertama dan tempat suci ketiga mereka.

Awawda menyerukan umat Islam di seluruh dunia untuk mengerahkan miliknya yang paling berharga demi al-Aqsha dan mendukung keteguhan warga al-Quds dan para jamaah yang bersiaga. Semua orang bebas di dunia harus bergerak menggunakan semua sarana yang tersedia untuk menekan negara entitas pendudukan Israel agar menghentikan kebrutalannya terhadap warga al-Quds dan para jamaah yang bersiaga, serta menghentikan yahudisasi al-Quds dan pembagian al-Aqsha.

Pada Ahad (5/6), pasukan pendudukan Israel menangkap dua wanita dari al-Quds. Sementara sejumlah wanita di Masjid al-Aqsha dipanggil untuk diinterogasi.

Pada hari yang sama, ratusan imigran ilegal Yahudi menyerbu halaman Masjid al-Aqsha, di bawah perlindungan ketat dari pasukan pendudukan Israel. Para jamaah menghadang serangan tersebut.

Sementara pasukan pendudukan Israel menangkap seorang pemuda dari halaman Masjid al-Aqsha, dan mendeportasi yang lain dari masjid.

Pasukan pendudukan Israel juga menutup pintu ruang shalat di mushalla al-Qibli di Masjid al-Aqsha dengan rantai besi, untuk mengamankan dan memberikan perlindungan para serbuan para pemukim pendatang Yahudi ke dalam area masjid.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here