Spirit of Aqsa, Palestina- Ekonomi Israel yang mendapatkan hantaman keras dari perang di Gaza , coba dihidupkan kembali dengan menarik ribuan pasukan cadangan. Mereka yang kembali dari pertempuran bisa meneruskan pekerjaan sebelumnya dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tergerus.

Ekonomi Israel yang mendapatkan hantaman keras dari perang di Gaza , coba dihidupkan kembali dengan menarik ribuan pasukan cadangan. Mereka yang kembali dari pertempuran bisa meneruskan pekerjaan sebelumnya dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tergerus.

Sejak 7 Oktober, lebih dari 300.000 warga Israel direkrut untuk menjadi pasukan cadangan. Banyak di antaranya berasal dari sektor teknologi tinggi yang penting secara global, hingga menyebabkan kekurangan tenaga kerja.

Kondisi suram domestik juga menekan belanja konsumen dan diperkirakan akan menekan pertumbuhan ekonomi. Setelah hampir tiga bulan, serangan udara intens dan gempuran besar-besaran di darat, para pemimpin Israel telah mengisyaratkan bahwa perang memasuki fase baru.

Dimana bakal ada pergeseran operasi, dimana Israel bakal menargetkan kelompok militan hamas dan menyelamatkan sandera. Militer menyesuaikan rencana penempatan pasukannya di Gaza dan tempat-tempat krusial lainnya, pertama dan terutama dengan mulai mengirim pulang pasukan cadangan – setidaknya untuk sementara waktu.

Sumber terkait seperti dilansir Reuters, menolak berbagi rincian seputar berapa banyak jumlah pasukan yang ditarik. Akan tetapi Ia mengatakan, langkah tersebut bakal “secara signifikan mengurangi beban ekonomi dan memungkinkan mereka untuk mengumpulkan kekuatan, karena pertempuran akan bertahan lama, dan layanan mereka masih akan dibutuhkan.”

Sebelum perang, Israel menuju pertumbuhan ekonomi yang solid sebesar 3,4% pada tahun 2023 dan 3% pada tahun 2024, menurut bank sentral. Namun saat ini ekonomi Israel diproyeksi bakal kontraksi di kuartal keempat. Bank of Israel memperkirakan pertumbuhan tahun ini hanya 2%, begitu juga dnegan tahun berikutnya, atau nol pertumbuhan per kapita mengingat populasi Israel yang tumbuh cepat.

Erel Margalit, yang memimpin salah satu perusahaan modal ventura paling aktif di Israel, Jerusalem Venture Partners (JVP) mengatakan, militer membuat keputusan yang sudah diperhitungkan.

“Mereka mengerti Anda harus membebaskan orang untuk kembali bekerja, karena kembali bekerja membuat Israel lebih kuat,” kata Margalit. “Israel tidak hanya kuat secara militer,” sambungnya.

Startup

Dengan meredanya inflasi, Bank of Israel memangkas suku bunga pinjaman jangka pendek sebesar 25 basis poin menjadi 4,5% pada awal pekan, untuk menjadi pengurangan pertama dalam hampir empat tahun. Sementara itu para pembuat kebijakan bank sentral terus memantau strategi militer.

Pelepasan cadangan disebut akan menguntungkan belanja konsumen, kata wakil kepala bank sentral Andrew Abir, yang menyumbang lebih dari 50% dari total kegiatan ekonomi.

“Orang-orang dipanggil tanpa peringatan. Pada bulan pertama, ada kekacauan yang nyata, karena mereka berada di tengah-tengah proyek,” kata Abir kepada Reuters, merujuk pada perusahaan teknologi tinggi.

Ini adalah kabar baik bagi sektor teknologi tinggi, yang menyumbang 12% dari pekerjaan, lebih dari setengah ekspor Israel, 25% dari pajak penghasilan dan hampir seperlima dari keseluruhan output ekonominya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here