Blokade bantuan kemanusiaan yang diberlakukan Israel di Jalur Gaza terus memicu kelaparan akut di Jalur Gaza. Sebanyak 14 warga lanjut usia Palestina dilaporkan terbunuh di Jalur Gaza karena kelaparan dan kekurangan gizi.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania menyatakan bahwa Jalur Gaza sedang menyaksikan gelombang kematian diam-diam, yang merenggut nyawa semakin banyak orang lanjut usia dan anak-anak. Laporan tersebut mencatat bahwa peningkatan kematian ini disebabkan oleh kondisi kehidupan mematikan yang diberlakukan oleh Israel terhadap masyarakat Jalur Gaza.
Observatorium tersebut mengumumkan bahwa 14 orang lanjut usia meninggal di Gaza seminggu belakangan karena kelaparan dan blokade Israel, dan memperingatkan dampak dari krisis kemanusiaan di Gaza, yang telah mencapai tingkat bencana dan berdampak pada semua lapisan masyarakat.
Sedangkan menurut Aljazirah, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB melaporkan bahwa Jalur Gaza telah berada di bawah blokade penuh selama tiga bulan berturut-turut. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan bahwa 70 persen populasi kini berada di zona militer Israel, di bawah perintah evakuasi, atau keduanya.
Kantor PBB memperingatkan bahwa orang-orang di Jalur Gaza sedang sekarat, dan menyatakan bahwa PBB dan mitra-mitranya siap untuk mengintensifkan bantuan kemanusiaan mereka segera setelah blokade terhadap Jalur Gaza dicabut.
Olga Cherevko, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Gaza, menyerukan pembukaan penyeberangan dan pencabutan blokade dalam sebuah wawancara dengan Aljazirah, dengan mengatakan, “Penderitaan di Jalur Gaza sangat besar dan tak terlukiskan.”
Pada Sabtu malam, Pemerintah Kota Gaza mengimbau komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan untuk segera melakukan intervensi guna mengakhiri bencana dan penderitaan kemanusiaan di Jalur Gaza. Dia juga menyerukan penyediaan peralatan mendesak untuk meningkatkan kehidupan warga.
Sejak 2 Maret, Israel melarang masuknya semua bantuan, makanan, dan bantuan medis ke Gaza, di mana 2,4 juta warga Palestina di Jalur Gaza bergantung sepenuhnya setelah genosida yang sedang berlangsung membuat mereka menjadi miskin, menurut data Bank Dunia.