Spirit of Aqsa, Palestia- Jurubicara Al-Qassam, Abu Ubaida, Hamas telah menerima pesan zionis Israel dari para mediator terkait tahanan yang di bawah ke Jalur Gaza.

“Terjadi kontak mengenai arsip tahanan dan ada peluang untuk mencapai kesepakatan, tetapi musuh mengulur waktu,” kata Abu Ubaida melalui situs resmi Hamas, dikutip Ahad (29/10).

Setidaknya Hamas memiliki tiga tujuan dalam melancarkan operasi Taufan Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu, menjaga kesucian Masjid Al-Aqsa, kemerdekaan Palestina, dan membebaskan semua warga Palestina yang ditangkap oleh penjajah zionis Israel.

Faksi perjuangan Palestina menahan 200 lebih tentara Israel di Jalur Gaza. Abu Ubaida menegaskan, zionis Israel harus membebaskan semua warga Palestina di penjara Israel sebagai imbalan pembebasan tahanan yang dibawa ke Jalur Gaza.

“Banyaknya jumlah tahanan musuh yang kita miliki adalah harga dari mengosongkan semua penjara dari semua tahanan,” kata Abu Ubaida.

Hal serupa disampaikan pemimpin gerakan Hamas di Jalur Gaza, Mujahid Yahya Al-Sinwar. Dia menegaskan, zionis Israel harus membebaskan semua warga Palestina di penjara mereka jika ingin menebus tentaranya yang dibawa ke Jalur Gaza.

“Kami segera siap untuk membuat kesepakatan pertukaran yang mencakup pembebasan semua tahanan di penjara musuh Zionis dengan imbalan pembebasan semua tahanan dipegang oleh perlawanan,” ujarnya.

Yahya juga meminta zionis membuka data warga Palestina yang di penjara Israel. Syarat tersebut merupakan persiapan untuk lanjut ke kesepakatan selanjutnya.

“Saya menyerukan kepada badan-badan dan lembaga-lembaga yang bekerja di bidang tahanan untuk mempertimbangkan diri mereka dalam sidang permanen dan menyiapkan daftar nama-nama tahanan pria dan wanita yang ditahan oleh pendudukan tanpa kecuali sebagai persiapan untuk perkembangan pada tahap berikutnya,” katanya.

Sebelumnya, Israel disebut ingin menawarkan imbalan untuk pembebasan tentara Israel yang ditahan di Jalur Gaza oleh Hamas. Israel menawarkan dua imbalan, mengizinkan bahan bakar masuk dan pertukaran tahanan Palestina dengan tahanan Israel.

Al Jazeera mengutip Otoritas Penyiaran Israel terkait Tel Aviv yang telah menyampaikan hal tersebut ke mediator. Israel mengaku siap mempertimbangkan kesepakatan pertukaran skala besar yang akan mengarah pada pembebasan sejumlah besar tahanan Israel dan tahanan yang ditahan oleh Hamas.

Otoritas Israel mengatakan, Israel memberitahu para mediator, termasuk Qatar dan Mesir, bahwa mereka siap untuk mempertimbangkan kesepakatan pertukaran skala besar dengan faksi perlawanan Palestina.

“Hamas menuntut pengiriman bahan bakar ke Gaza dan pembebasan tahanan Palestina,” tulis Al Jazeera.

Meskipun para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Galant, bersumpah untuk melakukan operasi darat di Jalur Gaza. Beberapa laporan media mengindikasikan semakin dekatnya kesepakatan antara faksi Palestina di Gaza dan Israel.

Sejak 7 Oktober, faksi pejuang Palestina telah menangkap sekitar 200 tentara Israel, termasuk personel militer berpangkat tinggi. Hamas ingin menukar tahanan tersebut dengan lebih dari 6.000 tahanan Palestina di penjara zionis Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here