Spirit of Aqsa, Palestina – Presiden Chili Gabriel Borek menyerukan solidaritas kepada Palestina, seperti solidaritas kepada Ukraina.

“Kita memantau apa yang terjadi di Ukraina, seperti gempuran terhadap rumah sakit anak-anak di kota Mariopul, maupun gempuran ke markas militer sejauh 20 KM dari Polandia, kita melakukan solidaritas untuk bangsa Ukraina karena perang, namun seharusnya kita juga mengetahui ada banyak tempat yang menjadi korban agresi seperti itu, tapi kita tak melakukan solidaritas serupa, seperti Palestina contohnya,” kata Borek.

“Palestina dijajah sejak lama, dan kita tak banyak tahun apa yang terjadi disana, saya kira yang terpenting kita harus tahu juga apa yang terjadi di sana,” ungkap Borek.

Borek yang menjabat sebagai Presiden Chili sejak Jumat lalu, dikenal sebagai pendukung Palestina, dan mendukung impor barang-barang dari wilayah Palestina. Baru-baru ini dia menyebut Israel sebagai negara apartheid dan negara penjahat, serta menyerukan untuk membela HAM meski harus menghadapi kekuatan penjajah.

Professor di Pusat Study Arab di universitas Chili, Kamal Qumsieh mengatakan, pernyataan Presiden Borek sangat positif, beliau berupaya menampilkan perang dan konflik serta penjajahan lain yang tidak ditampilkan media.

Qumsieh menambahkan, penjajahan Palestina telah berlangsung sejak 74 tahun lalu, dan tidak disorot media kecuali saat konflik memanas, ketika Israel mulai menggempur gerakan perlawanan Palestina.

Namun peristiwa setiap hari seperti pembunuhan anak-anak dan para wanita, pencaplokan wilayah, penggusuran rumah, penangkapan dan semua kejahatan rezim Apartheid tidak menjadi sorotan media, lanjut Qumsieh.

Sikap perwakilan Palestina di Chili sangat apresiatif mendapat dukungan dari Presiden Gabriel Borek, beliau komitmen mengusulkan UU mendukung bangsa Palestina, seperti UU larangan impor produk permukiman Israel.

Negara Chili menampung banyak perwakilan Palestina di Amerika Selatan, lebih dari setengah juta warga Palestina tinggal di sini, dan sangat aktif mendukung kemenangan Borek.

Kandidat sayap kiri Gabriel Borek (35) menang dalam putaran kedua pilpres pada Desember lalu, mengalahkan kandidat sayap kanan Hoseh Antonio, dengan 56 5 suara, berbanding 44 % rivalnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here