Spirit of Aqsa- Badan Pertahanan Sipil di Gaza mengumumkan, pada Kamis (24/10/2024), mereka menghentikan semua operasi di Gaza utara setelah pasukan Israel menangkap lima anggotanya dan secara langsung menargetkan tiga lainnya, serta menghancurkan satu-satunya kendaraan pemadam kebakaran di utara wilayah tersebut.

Reporter Al Jazeera, Anas Al-Sharif, melaporkan bahwa beberapa anggota tim Pertahanan Sipil terluka di Beit Lahia, utara Gaza, setelah menjadi sasaran serangan roket dari pesawat drone.

Al-Sharif menambahkan bahwa drone quadcopter terbang di atas kendaraan Pertahanan Sipil di Beit Lahia dan meminta mereka untuk meninggalkan mobil pemadam kebakaran dan ambulans, serta menuju ke titik militer di sekitar Rumah Sakit Indonesia, sebelum drone tersebut melancarkan serangan.

Dalam konferensi pers, para anggota Pertahanan Sipil menyatakan, “Kami telah menghentikan sepenuhnya operasi kami di provinsi utara, dan situasinya telah menjadi sangat krisis. Warga yang ada di sana kini tidak memiliki layanan kemanusiaan.”

Salah satu anggota Pertahanan Sipil dalam konferensi tersebut menambahkan, “Pasukan Israel yang berada di kawasan Sheikh Zayed telah menangkap lima orang dari tim kami dan membawanya ke lokasi yang tidak diketahui.”

Dia menjelaskan bahwa tank Israel menembaki kendaraan pemadam kebakaran satu-satunya di utara Gaza, membakar kendaraan tersebut, dan menegaskan bahwa kontak dengan tiga anggota Pertahanan Sipil terputus setelah mereka diserang oleh pesawat drone Israel beberapa jam sebelumnya di Beit Lahia.

Serangan Israel terhadap berbagai wilayah di utara Gaza terus berlangsung, bersamaan dengan upaya militer untuk mengosongkan daerah tersebut dari penduduknya melalui penggusuran dan pemindahan paksa.

Pada 5 Oktober, militer Israel memulai serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Kamp dan Kota Jabalia serta daerah luas lainnya di provinsi utara, sebelum mengumumkan keesokan harinya bahwa mereka memulai invasi dengan alasan “mencegah Hamas menguat kembali di wilayah tersebut.” Namun, warga Palestina menyatakan bahwa Israel berusaha untuk menduduki daerah itu dan mengusir penduduknya.

Didukung secara luas oleh Amerika Serikat dan di hadapan dunia, sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan perang genosida di Gaza yang telah mengakibatkan 143.000 warga Palestina syahid dan terluka — sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan — serta lebih dari 10.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar dan kelaparan yang telah menewaskan puluhan anak-anak dan orang lanjut usia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here