Spirit of Aqsa, Palestina- Penjajah Zionis Israel menahan jenazah 132 syuhada Palestina sejak 2016. Jenazah tersebut merupakan korban penembakan penjajah Israel dan disimpan di dalam penjara khusus.
Selain itu, lebih dari 256 syuhada yang jasadnya masih ditahan di sejumlah kuburan, selama beberapa dekade.
Menurut data, daftar jenazah syuhada yang ditahan sejak 2016 meliputi 19 syuhada dari Al-Quds dan sekitarnya, 27 syuhada dari Jalur Gaza, 20 dari Jenin, 18 dari Ramallah, 14 dari Hebron, dan 10 dari Nablus.
Abdul Hamid Abu Srour merupakan syuhada pertama di tahun 2016 yang jenazahnya disita usai melakukan aksi komando pada 18 April 2016. Yang terakhir jenazahnya ditahan adalah Bilal Ibrahim Kadah dari kota Shuqba di Ramallah, yang gugur pada 10 Juli 2023, setelah dia mencoba melakukan serangan penembakan di dekat kota Deir Nizam.
Penjajah Zionis Israel terus menahan jenazah 11 tawanan yang gugur syahud. Yang terakhir adalah Syekh Khader Adnan, dan yang paling lama di antara mereka adalah jenazah Anis Daula dari Qalqilya, yang gugur di penjara Ashkelon pada 1981.
Pada tanggal 27 Agustus setiap tahun, warga Palestina memperingati “Hari Nasional untuk mengambil kembali jenazah para syuhada yang ditahan, dan untuk mengungkap nasib orang-orang yang hilang.”
Sejak awal tahun 2023, 205 warga Palestina telah terbunuh, termasuk 64 dari Jenin, 44 dari Nablus, 10 dari Hebron, 9 dari Jericho, 8 dari Al-Quds, 6 dari Tulkarem, 4 dari Qalqilya, 4 dari Bethlehem, 3 dari wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak tahun 1948, dan 2 dari Salfit.