Spirit of Aqsa, Palestina- Penjajah Israel mengabaikan hukum internasional saat melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Angkatan udara zionis Israel menarget rumah-rumah sipil di Gaza, rumah sakit, bahkan menyerang tim medis yang tengah bertugas di lapangan. Sejauh ini tercatat lima tim medis syahid, puluhan luka-luka, dan 45 ambulance diserang saat mengevakuasi korban.

Menurut laporan Al Jazeera, sektor kesehatan di Gaza saat ini mengalami krisis. Obat-obatan terbatas, rumah sakit runtuh, dan tim medis terus diteror. Kondisi itu kian diperparah dengan blokade total yang diberlakukan zionis Israel terhadap Gaza.

Bom yang menyasar rumah sakit menempatkan Gaza dalam kondisi darurat. Tentara pendudukan mengebom Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza bagian utara, menyebabkan kerugian material dan manusia. Serangan tersebut juga menyebabkan Rumah Sakit Beit Hanoun berhenti berfungsi, begitu pula Rumah Sakit Mata Internasional tidak berfungsi setelah langsung dibom.

Sejauh ini, lima awak ambulans telah gugur syahid dan puluhan lainnya terluka, sementara pemboman Israel telah menargetkan 45 misi ambulans sejak dimulainya pertempuran.

Saat ini, sektor kesehatan di Gaza kekurangan segalanya, dan kelebihannya hanya pada jenazah para korban, sampai-sampai lemari es untuk menyimpan jenazah tidak mampu lagi menampung para syuhada.

Tempat tidur rumah sakit juga tidak lagi cukup untuk menampung ratusan orang yang terluka yang datang sepanjang waktu karena pemboman terus berlanjut, sehingga menambah penderitaan para pekerja di sektor kesehatan.

Muhammad Ghoneim, seorang dokter di Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan bahwa peralatan yang diperlukan untuk menangani jumlah infeksi ini tidak tersedia di gudang Kementerian Kesehatan, selain ancaman kehabisan bahan bakar dan pemadaman listrik total.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Ghoneim memperingatkan, tidak mungkin melakukan operasi bedah apa pun tanpa arus listrik. Sementara, pemerintah Israel mengancam akan mengambil tindakan yang lebih berat.

Menteri Energi Israel Katz mengumumkan penghentian pengiriman 54.000 meter kubik air dan 2.700 megawatt listrik yang datang setiap hari ke Gaza.

Tentara penjajah Israel  juga mengancam akan mengebom satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza jika bahan bakar tersebut disuplai melalui Mesir, yang berarti bahwa sektor kesehatan berada di ambang bencana mengingat sikap diam dunia internasional terhadap Palestina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here