Spirit of Aqsa- Sekitar 20 warga Palestina syahid dalam serangkaian serangan udara yang menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza. Seorang pejabat tinggi Kementerian Kesehatan juga syahid akibat serangan Israel.

Mengutip Al Jazeera, empat orang syahid dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di Kamp Bureij, tengah Gaza, pada Senin pagi.

Tim penyelamat menyatakan telah mengevakuasi jenazah syuhada dan korban luka ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah. Operasi pencarian korban yang mungkin masih terjebak di bawah reruntuhan terus berlanjut.

Di tempat lain, seorang warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel yang menargetkan sebuah rumah di daerah Dakka, sebelah utara Kamp Nuseirat.

Koresponden Al Jazeera juga melaporkan adanya sejumlah korban luka akibat serangan udara Israel yang menghantam bangunan kantor pos di Kamp Lima, Nuseirat, tengah Gaza.

Pihak pertahanan sipil menyatakan bahwa korban telah dibawa ke Rumah Sakit Al-Awda di kamp tersebut, dengan beberapa korban dalam kondisi kritis.

Kepadatan Penduduk

Terkait situasi kemanusiaan, juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mayor Mahmoud Basal, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa lebih dari dua juta warga kini terpaksa berkumpul di wilayah yang hanya mencakup 30% dari keseluruhan wilayah Gaza yang terkepung.

Basal menjelaskan bahwa pendudukan Israel telah mempersempit area yang dapat dijadikan tempat pengungsian oleh warga, yang menyebabkan penderitaan kemanusiaan yang sangat besar. Selain itu, Israel juga menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Pejabat kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa serangan udara Israel di sebuah rumah di Jabalia pada Minggu menewaskan Muhammad Morsi, Wakil Direktur Pertahanan Sipil Gaza Utara, beserta empat anggota keluarganya.

Dalam sebuah pernyataan, pihak pertahanan sipil menyatakan bahwa syahidnya Morsi menambah jumlah anggota mereka yang gugur dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober menjadi 83 orang.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Indonesia menyatakan bahwa rumah sakit tersebut mungkin akan berhenti beroperasi dalam 48 jam ke depan akibat kekurangan bahan bakar dan pasokan medis. Hal yang sama disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, yang memperkirakan rumah sakit tersebut akan keluar dari layanan dalam waktu 48 jam karena kekurangan bahan bakar dan pasokan medis.

Sumber: Al Jazeera, Reuters

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here