Spirit of Aqsa, Palestina – Puluhan warga Palestina mengalami luka-luka akibat tindakan represif pasukan Israel dalam aksi perlawanan di sejumlah wilayah di Tepi Barat.
Seorang remaja mengalami luka parah, akibat tembakan peluru tajam yang dilancarkan pasukan Israel di desa Shafa, Ramallah barat.
Menurut ketua dewan pedesaan Shafa, Ahmad Samarah, seorang remaja Ahmad Abdul Razaq Falna (16) mengalami luka tembak yang dilancarkan pasukan Israel di kawasan Kharbah desa tersebut.
Disebutkan bahwa korban luka tembak dirujuk menggunakan ambulan ke RS Hadas di al-Quds, korban mengalami luka di bagian betisnya, menurut Sabit Merah Palestina, kondisi luka korban cukup parah.
Samara menyatakan, warga desa berupaya mendatangi lokasi kejadian penembakan, namun pasukan Israel menghalau mereka dengan tembakan, korban terluka saat berada bersama temannya di kawasan Kharbah, yang menjadi salah satu tempat wisata di desa tersebut.
Konfrontasi di Hebron
Sementara itu puluhan warga Palestina mengalami sesak napas akibat tembakan gas air mata di Hebron, Jumat (26/2) dalam bentrokan berhadapan dengan pasukan Israel, saat aksi pawai memperingati 27 tahun pembantaian di masjid Ibrahimi.
Menurut sejumlah sumber di lokasi, pasukan Israel melakukan tindakan represif terhadap aksi pawai yang berlangsung dari depan masjid, mengenang peristiwa pembantaian di Masjid Ibrahimi, dan mengutuk pelangggaran dan kejahatan Israel terhadap masjid.
Pasukan Israel menembaki warga menggunakan gas air mata, saat mereka mulai melakukan pawai, yang menyebabkan puluhan dari mereka mengalami sesak napas.
Para peserta aksi membawa bendera Palestina, dan sejumlah poster pembantaian di masjid dan para syuhada yang gugur dalam peristiwa tersebut, mereka meneriakan yel-yel mengutuk kejahatan Israel dan para pemukim yahudi.
Hari Kamis lalu bertepatan dengan 27 tahun peristiwa pembantaian di Masjid Ibramimi oleh sekelompok yahudi tahun 1994, yang dipimpin ekstrimis Baruch Goldstein di dalam masjid kota Hebron, Tepi Barat selata, yang menyebabkan 29 orang jamaah gugur, dan 150 lainnya luka-luka.
Pada hari yang sama saat itu terjadi bentorkan dan konfrontasi di kota Hebron dan segenap kota Palestina lainnya, jumlah korban yang gugur akibat bentrokan tersebut mencapai 60 orang syuhada.
Pasca pembantaian, pasukan Israel menutup Masjid Ibrahimi dan kota tua selama 6 bulan penuh, dengan dalih untuk investigasi di kawasan, secara satu pihak yang dipimpin kepala pengadilan tinggi Israel, Meer Samghor.
Bentrokan dan konfrontasi lainnya berlangsung di sejumlah kota Palestina lainnya, seperti Kafr Qadum, Dei Jarir, Bet Dajan dan lainnya.