Satu tentara Israel dilaporkan tewas dan sedikitnya 13 lainnya terluka (termasuk Komandan Batalion Intelijen) akibat serangkaian serangan terarah yang dilancarkan pejuang Palestina di Rafah dan Khan Younis, Gaza selatan, pada Ahad (28/7).
Media Israel mengonfirmasi terjadinya kontak senjata antara pasukan pendudukan dan pejuang perlawanan di dua kota tersebut. Sementara itu, Radio Militer Israel melaporkan satu prajurit lainnya mengalami luka parah dalam sebuah “insiden operasional” di sebuah kamp pelatihan militer di tengah wilayah Israel.
Insiden serupa juga terjadi di dekat Rafah, di mana Komandan Batalion Pengintai, dua perwira, dan satu tentara dilaporkan terluka dalam sebuah “peristiwa keamanan.” Militer Israel menyatakan bahwa salah satu korban adalah perwira dari unit pasukan padang pasir yang mengalami luka serius.
Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka menyatakan telah meledakkan ranjau berkekuatan tinggi yang menghantam kendaraan lapis baja Israel di Abasan al-Kabira, timur Khan Younis.
Lebih awal pada hari yang sama, media Israel juga mengungkap kematian satu tentara dan sembilan lainnya terluka dari unit intelijen dalam insiden yang disebut sebagai “peristiwa keamanan” di Khan Younis. Komandan unit intelijen termasuk di antara korban dan seluruh korban luka telah dievakuasi ke rumah sakit di Israel. Tidak ada rincian lebih lanjut terkait motif maupun kronologi insiden ini.
Sumber-sumber Israel menyebut bahwa para pejuang Al-Qassam menjebak pasukan Israel dalam sebuah operasi penyelamatan agen rahasia. Belakangan diketahui agen itu merupakan agen ganda yang telah direkrut oleh perlawanan. Saat pasukan penyelamat tiba, ranjau diledakkan di dekat terowongan, menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel.
Ledakan Beruntun dan Korban Bertambah
Sehari sebelumnya, tiga tentara Israel tewas akibat ledakan ranjau yang menghantam kendaraan lapis baja di Khan Younis. Militer Israel mengonfirmasi dua korban berasal dari Brigade Golani, satu perwira dan satu prajurit. Seorang perwira lainnya juga mengalami luka dalam insiden tersebut.
Sementara itu, Brigade Al-Qassam menyatakan bahwa mereka menghantam dua kendaraan lapis baja Israel dengan ranjau tepat di ruang kendalinya. Setelah kendaraan terbakar, mereka kembali menyerang kendaraan ketiga dengan peluru kendali “Yasin 105” di Abasan al-Kabira, Khan Younis.
Al-Qassam juga melaporkan bahwa pasukannya menyaksikan upaya Israel menutupi kehancuran dengan mengerahkan alat berat untuk mengubur kendaraan yang hangus terbakar, serta mendaratkan helikopter untuk evakuasi.
Media Israel menggambarkan peristiwa di Khan Younis sebagai “kejadian berat” dan menyerukan doa untuk keselamatan para tentaranya. Meski sensor militer membatasi informasi yang bisa dipublikasikan, laporan yang beredar menyebut bahwa ranjau meledak tepat di bawah kendaraan lapis baja “Namer”. Pejuang Palestina disebut keluar dari mulut terowongan, menempelkan ranjau pada kendaraan, lalu mundur dengan aman.
Ledakan itu menewaskan sedikitnya empat tentara Israel dan melukai lainnya secara serius.
Dengan bertambahnya korban ini, jumlah total tentara Israel yang tewas sejak dimulainya serangan darat di Gaza pada 27 November 2023 telah mencapai 463 orang, menurut data resmi Israel.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan perang pemusnahan massal terhadap rakyat Gaza. Lebih dari 204.000 orang gugur dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Sementara lebih dari 9.000 warga dinyatakan hilang, dan kelaparan telah merenggut puluhan nyawa di tengah peringatan PBB mengenai kehancuran total sistem kemanusiaan di Gaza.