Spirit of Aqsa- Pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Ad-Duwairi menyatakan, ambisi politik Israel saat ini bertujuan untuk membangun kembali pemukiman di Gaza dan mengosongkan wilayah utara dari penduduknya, namun upaya ini menghadapi tantangan besar.
Pernyataan Duwayri ini menanggapi laporan sebelumnya dari harian Haaretz, yang mengungkap bahwa militer Israel sedang membangun pos-pos pemukiman di Gaza untuk jangka panjang. Berdasarkan citra satelit dan sumber lainnya, militer Israel juga membuka jalur baru dan membangun jalan besar di Gaza, serta secara sistematis menghancurkan bangunan yang tersisa.
Duwayri menambahkan bahwa strategi Israel bertujuan memisahkan Gaza bagian utara dari bagian selatan dan tengah, serta mengisolasi Gaza dari dunia melalui pemisahan di jalur Netzarim dan Philadelphia. Menurutnya, rencana ini merupakan bagian dari proyek lama, namun kali ini lebih fokus pada pemisahan antara wilayah utara dan Kota Gaza. Jalur Netzarim telah diperluas dari 2 kilometer menjadi 8 kilometer, dengan infrastruktur jalan, jaringan listrik, dan empat pos permanen.
Selain itu, Israel juga membuka jalur baru di kawasan Kisufim di sekitar Gaza, serta memperluas Jalan Al-Rashid di wilayah barat Khan Younis dan Al-Mawasi di Gaza selatan. Duwayri menegaskan bahwa jalur pemisah antara utara dan Kota Gaza masih dalam tahap perluasan. Sementara itu, koridor Philadelphia diperluas menjadi 2 kilometer.
Duwayri juga mengaitkan langkah Israel ini dengan apa yang dikenal sebagai “Rencana Para Jenderal,” yang bertujuan untuk mengosongkan seluruh wilayah, dari Netzarim di utara hingga kawasan lainnya, guna membuka jalan bagi pemukiman di utara. Bahkan, Israel dikabarkan telah mengadakan tur dengan kapal untuk menarik calon pemukim.
Namun, mengenai realisasi rencana ini, Duwayri menyoroti tantangan dari situasi regional, internasional, dan Arab, serta blokade terhadap kelompok perlawanan Palestina di Gaza yang telah berlangsung selama 404 hari.
Meskipun kelompok perlawanan Palestina tetap bertahan di lapangan dengan serangan sporadis, Duwayri menegaskan bahwa Israel dan para pendukung pemukiman masih menghadapi tantangan utama: keteguhan warga Gaza mempertahankan tanah dan sisa-sisa rumah mereka.