Spirit of Aqsa, Palestina- Perkiraan awal Kementerian Keuangan Israel menunjukkan, biaya pasukan cadangan tentara Israel sejak 7 Oktober hingga November 2023 mencapai 20 miliar shekel ($5,5 miliar).

Surat kabar Ekonomi, The Marker, dalam analisisnya menyebutkan, biaya pasukan cadangan berdampak besar terhadap pasar tenaga kerja Israel dan berdampak pada anggaran umum yang mencatat defisit sebesar 3,4% pada November 2023.

Biaya perekrutan pasukan cadangan, yang menurut perkiraan Kementerian Keuangan Israel sebesar dua miliar shekel per minggu ($540 juta). Namun, Bank Israel memperkirakan kerugiana ekonomi jauh lebih besar, lantaran berdampak pada pasar tenaga kerja.

Kantor Akuntan Jenderal Kementerian Keuangan Israel mengumumkan, defisit anggaran umum melonjak tajam hingga mencapai 3,4% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada November lalu, dibandingkan dengan 2,6% pada Oktober. Defisit ini disebabkan oleh Peningkatan tajam pengeluaran pemerintah selama perang.

Menurut data Kantor Akuntan Jenderal, defisit akan mencapai 62 miliar shekel, sementara saat ini mencapai 34 miliar shekel (sekitar 10 miliar dolar).

Akuntan Jenderal memperkirakan defisit pada 2023 akan berakhir pada angka 4%, sedangkan undang-undang anggaran yang diamandemen menetapkan target defisit yang diperbolehkan hanya sebesar 3,7%.

Sumber: Aljazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here