Spirit of Aqsa, Palestina- Surat kabar internasional mengikuti perkembangan perang di Jalur Gaza. The Wall Street Journal menerbitkan laporan yang menyatakan, Israel belum mencapai banyak prestasi militer di Gaza utara. Sementara, Le Figaro mengatakan, tentara Israel bisa kalah dalam pertempuran di Gaza, karena keunggulan teknologi yang mereka miliki tidak ada gunanya.

Wall Street Journal mengutip para perwira dan pakar Israel yang mengatakan, pasukan Israel hanya menghancurkan sebagian kecil dari kemampuan militer Hamas. Tentara Israel tidak mampu menangkap atau membunuh para pemimpin senior Hamas.

“Kemungkinan besar bahwa hal yang sama juga akan terjadi di wilayah selatan, karena tingginya kepadatan penduduk dan krisis kemanusiaan yang semakin parah,” demikian laporan Wall Street Journal, Selasa (21/11).

Le Figaro memprediksi tentara Israel kemungkinan akan kalah dalam pertempuran di Jalur Gaza Koran tersebut dengan terang-terangan menyebut keunggulan teknologi yang dimiliki militer Israel tidak ada gunanya.

Selain itu, Le Figaro juga menyoroti tindakan bar-bar militer Israel di Kompleks Medis Al-Shifa. Militer Israel disebut tidak mampu memberikan bukti valid terkait keberadaan Hamas di kompleks tersebut. Artinya, tindakan Israel melanggar hukum perang internasional.

Dalam konteks ini, surat kabar The Guardian berpendapat, Israel masih hidup di alam ilusi, lantaran menganggap pembantaian terhadap warga sipil Palestina akan memberikan perdamaian dan keamanan.

“Sudah jelas strategi Israel di Gaza utara adalah pembersihan etnis, dan upaya Israel selama beberapa dekade untuk mendorong Warga Palestina untuk pindah dari Gaza belum mencapai hasil yang signifikan, dan sudah jelas bahwa warga Palestina tetap tinggal di Jalur Gaza,” demikian The Guardian.

Jerusalem Post membahas tekanan yang dilakukan oleh keluarga tahanan Israel yang ditahan oleh Hamas terhadap PM Benjamin Netanyahu. Unjuk rasa warga Israel itu telah mengubah keadaan dan akan mempengaruhi pertukaran tahanan yang sedang dibicarakan melalui mediasi Qatar.

Sumber: Al Jazeera, The Wall Street Journal, Le Figaro, Jerusalem Post

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here