Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza, menyebabkan 21 warga Palestina syahid dan melukai sekitar 50 orang lainnya, menurut sumber medis yang dikutip Al Jazeera.

Pesawat tempur Israel melancarkan serangan beruntun dari utara hingga selatan Gaza pada Selasa malam (28/10), setelah menuduh Hamas melanggar gencatan senjata yang baru disepakati awal bulan ini, kesepakatan rapuh yang diinisiasi oleh Presiden AS Donald Trump.

Ledakan terdengar di berbagai wilayah padat penduduk, memicu kepanikan warga yang baru mulai membangun kembali sisa-sisa kehidupan setelah dua tahun genosida. Saksi mata menggambarkan langit Gaza “menyala merah” sementara sirene ambulans tak berhenti meraung di antara reruntuhan.

Meski korban berjatuhan, pemerintah AS justru meremehkan serangan mematikan itu, menyebutnya sebagai “bentrok kecil yang wajar terjadi setelah masa perang.” Pernyataan itu memicu kemarahan di kalangan warga Palestina yang menilai Washington terus menutup mata terhadap kekerasan Israel yang berulang.

Serangan terbaru ini menjadi pengingat bahwa bagi Gaza, gencatan senjata bukanlah perdamaian, melainkan jeda yang setiap saat bisa berubah menjadi mimpi buruk baru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here