Spirit of Aqsa, Palestina- Ketua DPR RI sekaligus Presiden Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2023, Puan Maharani, menggelar bilateral meeting dengan Ketua DPR Kerajaan Maroko, Rachid Talbi El Alami. Dalam pertemuan di sela-sela Sidang Umum AIPA ke-44 itu, keduanya sepakat akan mendorong kemerdekaan Palestina.
“Kemerdekaan Palestina masih menjadi utang sejarah yang perlu terus kita perjuangkan,” kata Puan dalam keterangannya, Rabu (8/8).
Dalam pertemuan itu, Puan didampingi oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris; Wakil Ketua BKSAP DPR, Gilang Dhilafararez; dan anggota Komisi IV DPR, Ravindra Airlangga. Sedangkan Rachid didampingi oleh Direktur Kabinet Parlemen Maroko, Chaqri Ahmed; anggota Kabinet Parlemen, Anas Ben Abdelkrim El Filali; dan Dubes Kerajaan Maroko di Indonesia, Ouadia Benabdellah.
“Tadi di pertemuan, Bu Puan bicara bagaimana kita berharap agar Maroko tetap konsisten sama-sama dengan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina,” ungkap Charles Honoris.
Dalam kesempatan itu, Rachid juga mengundang Puan dan delegasi DPR RI datang ke Maroko sebelum penyelenggaraan Sidang Umum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-146 di Angola. Sebab, menurut Maroko, Indonesia adalah salah satu negara penting bagi mereka.
“Menurut mereka Indonesia itu negara yang penting bagi Maroko, khususnya Bung Karno. Mereka juga ingin meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi lebih banyak lagi dalam kerja sama Indonesia dan Maroko, khususnya di bidang pupuk,” jelas Charles.
Selain bertemu dengan Ketua DPR Kerajaan Maroko, Puan juga menggelar pertemuan dilateral dengan Ketua Majelis Negara Brunei Darussalam, Pehin Dato Abdul Rahman Taib. Dalam pertemuan itu, Puan mendorong produk UMKM Indonesia agar bisa langsung diekspor ke Brunei Darussalam tanpa melalui perantara negara ketiga.
“Dalam rangka meningkatkan hubungan perdagangan, saya berharap Indonesia dapat mengekspor produk-produk perdagangannya secara langsung ke Brunei. Mengingat saat ini sebagian besar ekspor Indonesia ke Brunei melalui negara ketiga seperti Singapura, Malaysia, bahkan Tiongkok,” ungkap Puan.
Selain itu, keduanya juga membahas peningkatan kerja sama kedua negara di bidang perdagangan, ekonomi, dan investasi. Apalagi ada sejumlah investor dari Brunei Darussalam yang tertarik menanamkan modal di proyek Ibu Kota Negara (IKN).
“Saya menyambut baik keinginan pengusaha Brunei, yang saya dengar, tertarik ingin berinvestasi pada proyek renewable energy dan infrastruktur di IKN,” jelasnya.
“Saya berharap keterlibatan Brunei pada proyek pembangunan IKN akan turut memperkuat konektivitas antar kedua negara kita,” lanjut Puan.
Puan juga mendorong peningkatan lapangan kerja antara Indonesia dan Brunei Darussalam melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM di bidang pariwisata. Sedangkan dalam kerja sama politik, keamanan, dan pertahanan, Puan mendukung kedua negara bertemu dengan memanfaatkan forum Joint Defence Cooperation Committee.
“Pada kesempatan tersebut, Sultan Hassanal Bolkiah, secara langsung menyaksikan produk-produk alusista Indonesia. Saya berharap ada tidak lanjut dari kedua negara dalam kerja sama di bidang pertahanan ini,” harap Puan.